Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Optimis Industri Fintech Cepat Berkembang di Indonesia

Warta Ekonomi, Tangerang -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimis industri finansial berbasis teknologi atau financial technology (fintech) bakal terus berkembang dan berevolusi dengan cepat dalam beberapa dekade terakhir ini di Indonesia.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengatakan perkembangan tersebut dapat terlihat dimulai dari sekedar layanan kartu kredit dan ATM pada tahun 1950-an (FInTech 1.0).

"Kemudian ketika internet dan electronic commerce menjamur pada akhir tahun 1990-an, seperti munculnya internet banking dan situs–situs broker saham online. Saat itulah kita telah memasuki jenis fintech yang disebut dengan Fintech 2.0," ujar Muliaman dalam pembukaan International Fintech Festival and Conference di ICE BSD, Tangerang, Senin (29/8/2016).

Selanjutnya pada tahun 2000-an saat munculnya tehnologi handphone dan smartphone seperti pada aplikasi mobile banking, Indonesia mulai memasuki era Fintech 3.0 yang memungkinkan kapitalisasi informasi sebagai aset strategis yang dapat dipertukarkan sehingga bermuncullah layanan jasa keuangan bagi masyarakat umum seperti crowdfunding dan peer-to-peer lending.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa secara global finTech saat ini juga telah berkembang sangat pesat dan memiliki pangsa pasar yang besar. Berdasarkan laporan yang dipublikasikan oleh lembaga riset Accenture, investasi global dalam usaha teknologi keuangan (FinTech) pada kuartal pertama 2016 telah mencapai 5,3 miliar dolar AS, naik 67 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, persentase investasi untuk perusahaan FinTech di Eropa dan Asia-Pasifik naik hampir dua kali lipat menjadi 62 persen. Khusus untuk kawasan Asia-Pasifik, investasi FinTech dalam tiga bulan pertama 2016,  meningkat lebih dari 5 kali dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu dari 445 juta dolar AS menjadi 2,7 miliar dolar AS, hampir semuanya merupakan kontribusi investasi FinTech di China.

Di Indonesia, pemerintah sendiri terus mengikuti perkembangan start-up digital, baik yang terjadi di lingkup global maupun domestik.

"Pada awal tahun 2016 ini Presiden Republik Indonesia Joko Widodo  telah mendeklarasikan visi untuk menjadikan Indonesia sebagai The Digital Energy of Asia di Silicon Valley, yang diikuti dengan peluncuran Gerakan Nasional 1000 Start Up Digital dan peluncuran Roadmap Electronic Commerce oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI," tuturnya.

Muliaman menambahkan, industri jasa keuangan juga turut mendukung roadmap tersebut melalui kolaborasi dengan Perusahaan ataupun Startup Fintech yang menyediakan ragam inovasi layanan jasa keuangan yang antara lain terdiri dari jasa online peer–to–peer (P2P) lending, platform pembayaran elektronik, crowdfunding, dan online personal finance.

Sebagian besar inovasi keuangan tersebut menyasar penyediaan layanan jasa keuangan bagi masyarakat yang mengalami kesulitan dalam mengakses layanan jasa keuangan formal, seperti perbankan.

"Ini merupakan terobosan bagi lebih inklusif dan terjangkaunya produk dan layanan keuangan bagi masyarakat luas," katanya.

Dengan perkembangan itu, dirinya optimis bahwa Fintech dapat memberikan manfaat dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

"Saya optimis bahwa pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi di industri jasa Keuangan, khususnya dengan keberadaan finTech akan memberikan nilai tambah dalam meningkatkan akses keuangan dan kemandirian finansial masyarakat, sehingga pada akhirnya mampu mewujudkan pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat," tandasnya.

Adapun dalam acara Indonesia FinTech Festival tercatat ada 70 perusahaan start-up FinTech yang berpartisipasi membuka booth, dimana 50 diantaranya adalah perusahaan start-up FinTech asal Indonesia.

Baca Juga: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: