Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Antisipasi Pergerakan Jamaah di Mina Jadid

Warta Ekonomi, Mekkah -

Satuan Tugas Operasional Arafah, Muzdalifah, Mina (Armina) mengantisipasi pergerakan sekitar 21 ribu jamaah Indonesia atau tujuh maktab (pemondokan) yang tinggal di Mina Jadid untuk mencegah terulangnya peristiwa tahun lalu.

Peristiwa dimkasud ialah, saat ribuan jamaah berdesak-desakan dalam perjalanan menuju Jamarat --lokasi melempar jumrah--.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Perlindungan Jamaah Jaetul Muchlis di Mekkah, Arab Saudi, Senin (29/8/2016), seusai melakukan gladi pengamanan titik-titik rawan pergerakan jamaah di Arafah, Muzdalifah dan Mina atau Armina.

"Saya minta jamaah haji Indonesia konsisten dengan dua hal ini, yaitu pertama rute perjalanan yang ditentukan pemerintah Arab Saudi, dan kedua waktu melontar yang juga sudah disampaikan pemerintah Arab Saudi," ujarnya.

Jamaah Indonesia yang berada di Mina Jadid, kata dia, rutenya akan melalui RS Mina Al Wadi lalu berjalan menyusuri jalan 206 menuju Jamarat untuk melakukan lempar jumroh, sebuah prosesi sebagai bentuk perlawanan pada setan. Jalur pulang dari rute ini akan melalui Jalan Malik Fahd.

Jamaah Indonesia yang melalui rute ini akan bertemu dengan jamaah dari berbagai bangsa sehingga bagi jamaah dengan postur kecil serta tidak dalam kondisi fisik optimal akan memiliki potensi kerawanan.

Oleh karena itu ia mengimbau agar jamaah betul-betul mematuhi jadwal dan rute menuju Jamarat.

"Mereka tidak boleh lempar jumrah di luar waktu-waktu yang sudah ditentukan," ucapnya.

Pada 10 Dzulhijjah, jamaah haji Indonesia diminta untuk tidak melontar mulai pukul 06.00 sampai 10.30 waktu Arab Saudi. Sedang pada hari tasyrik, jamaah Indonesia diimbau agar tidak melontar dari waktu Duhur sampai Ashar atau dari pukul 13.00 sampai 16.00 waktu Arab Saudi.

"Ini menjadi materi penting yang harus disampaikan kepada setiap ketua-ketua kloter. Para ketua kloter wajib hukumnya memegang jadwal yang sudah disampaikan oleh para pimpinan maktab," katanya.

Jadwal melontar menurutnya juga diberlakukan bagi jamaah haji Indonesia yang tinggal di Mina yang akan berjalan menuju Jamarat melalui Terowongan Muaishim sekalipun jalur tersebut relatif aman karena merupakan jalur yang digunakan jamaah Asia Tenggara.

Sekitar 134 ribu jamaah haji Indonesia akan melewati jalur itu dan karenanya para petugas haji akan ditempatkan di beberapa pos untuk melakukan tugas perlindungan.

Gladi pengamanan titik rawan pergerakan jamaah ke Jamarat dan evakuasi jamaah sakit tersebut digelar pada Minggu petang (28/8) waktu Arab Saudi, dan diikuti oleh sekitar 50 petugas haji Tim Gerak Cepat (TGC) dari unsur kesehatan dan Tim Tanggap Darurat (TTD) dari unsur keamanan.

Untuk meminimalisir potensi kerawanan petugas haji akan melakukan pola gelar, gerak, dan operasional di Armina.

Gladi diawali dengan meninjau tenda jamaah haji Indonesia di Arafah, tepatnya di Maktab 1 dan jalan 900.

Orientasi medan juga dilakukan di jalan 206 yang posisinya bersebelahan dengan tempat terjadinya musibah Mina pada 2015 (jalur 204) yang akan dilewati oleh jamaah haji Indonesia yang tinggal di Mina Jadid.

Seusai melakukan gladi, para petugas Indonesia melakukan kirim doa di jalur 204. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: