Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mandiri Yakin KPR Melejit Hingga Dua Digit

Warta Ekonomi, Jakarta -

PT. Bank Mandiri Persero Tbk meyakini kredit pemilikan rumah (KPR) yang ditopang banyak stimulus di sisa tahun, dapat tumbuh dua digit hingga akhir tahun, dan menjadi salah satu penopang segmen kredit konsumer yang ditargetkan tumbuh 16,6 persen (year on year/YOY).

"Konsumer dan korporat bisa jadi 'backbone' pertumbuhan hingga akhir tahun," kata Senior Vice President Consumer Loans Bank Mandiri, Harry Gale, di Jakarta, Senin (29/8/2016).

Harry menerangkan pihaknya sudah bersiap menyambut kebijakan relaksasi ketentuan rasio nilai pinjaman terhadap aset (loan to value/LTV) perumahan yang akan dikeluarkan aturannya oleh Bank Indonesia (BI).

Relaksasi LTV dari BI, yang akan memangkas beban uang muka dari 20 persen menjadi 15 persen, diyakini Harry, akan mengangkat permintaan KPR Mandiri. Per Juli 2016, KPR Mandiri tumbuh 8,2 persen (year on year/yoy) atau Rp32,2 triliun.

"Kita tinggal 'go' aja. Kita udh siapkan sambil nunggu (Peraturan BI) soal relaksasi itu terbit," ujar dia. Namun Harry masih enggan menyebutkan secara rinci target pertumbuhan KPR dua digit tersebut.

Jika melihat data saluran KPR Mandiri pada Desember 2015, sub sektor konsumen tersebut tumbuh hanya 2,35 persen dibanding Desember 2014.

Dia lantas menerangkan, untuk mencapai target pertumbuhan KPR dua digit, perseroan akan menerapkan strategi dengan meningkatkan penetrasi untuk pembiayaan rumah bekas (secondary market) untuk tahun ini.

Rata-rata penyaluran kredit per nasabah atau "ticket size" untuk KPR segmen bawah Mandiri mencapai Rp500 juta.

"Kami sekarang ingin masuk ke segala pasar, baik 'primary' dan 'secondary'. Porsinya sekarang 'secondary' sebesar 47 persen, dan 'primary' di 53 persen," ujarnya.

Selain relaksasi LTV dari BI, Harry mengatakan aliran dana repatriasi dari amnesti pajak juga akan mengerek naik permintaan KPR.

Bagi Mandiri hal itu menjadi berkah karena permintaan KPR sesuai segmen Mandiri yakni menengah ke atas juga akan naik.

"Seharusnya naik yang 'middle up'. Properti itu bagian dari instrumen yang dipilih dari kebijakan amnesti pajak, kalau instrumen keuangan seperti deposito kan sudah banyak," ujarnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: