Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PJB Sukses Raih Social Business Innovation Award 2016

Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) meraih penghargaan Social Business Innovation Award 2016 dalam kategori Renewable Energy-Program Teknologi Ramah Lingkungan dari Majalah Warta Ekonomi. PJB mendapat penghargaan karena dianggap sukses mengimplementasikan program social innovation untuk mengembangkan bisnis serta komunitas bisnis perseroan.

Direktur Keuangan Pembangkitan Jawa Bali Tjutju Kurnia Sutjiningsih mengatakan pihaknya sangat bersyukur mendapat penghargaan SBI 2016. Ia mengatakan penghargaan ini menjadi pemicu PJB untuk mempertahankan dan meningkatkan pencapaian tersebut ke depannya.

"PJB berharap dapat menjadi bagian dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, kita bersinergi dengan masyarakat yang berada di sekitar area operasional bisnis perseroan. Program CSR unggulan perseroan mencakup program pemberdayaan (empowerment) dan program pengembangan kapasitas (capacity building)," katanya kepada Warta Ekonomi di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dalam menjalankan upaya pemberdayaan masyarakat, Tjutju Kurnia menjelaskan pihaknya senantiasa memperhatikan potensi masyarakat. Ia menyampaikan potensi masyarakat di masing-masing area operasional berbeda-beda antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain.

"Kami sangat memperhatikan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat di masing-masing wilayah. Kami menyiapkan program CSR sesuai dengan kondisi dan potensi masyarakat. Contoh di Unit Pembangkit Muara Tawar ada program CSR untuk perajin batik dan nelayan. Kemudian  di Unit Pembangkit Paiton kemi memiliki program CSR untuk petani yang hidup dalam kondisi prasejahtera," ujarnya.

Ia menyampaikan salah satu program CSR unggulan PJB yang hampir mencakup seluruh wilayah kerja perseroan adalah program pengembangan kapasitas (capacity building) Akademi Komunitas. Ia mengatakan program dibuat untuk mengatasi permasalahan pengangguran akibat ketidaksesuaian antara kompetensi tenaga kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh sektor industri.

"Jadi, di sekitar pembangkit kita itu banyak sekali pengangguran akibat kompetensi tenaga kerja dengan kebutuhan lapangan kerja berbeda. PJB membentuk Akademi Komunitas untuk menyelaraskan hal tersebut sekaligus membantu program pemerintah 35.000 MW yang tentu banyak memerlukan tenaga kerja terampil," paparnya.

Dijelaskan, setiap tahun program CSR Akademi Komunitas terus mengalami peningkatan jumlah mahasiswa. Dari sisi penyerapan mahasiwa oleh industri, program CSR ini juga terus mengalami peningkatan kinerja setiap tahun.

"Di angkatan pertama itu yang masuk 70 orang. Kemudian yang lulus 66 dan semuanya terserap oleh industri. Di angkatan kedua ada 90 dan yang lulus ada 84 dan semua terserap. Kemudian angkatan ketiga ada 120 mahasiswa dan yang lulus 119 dan baru terserap setengahnya. Angkatan keempat dan kelima masih proses kuliah. Setiap tahun ada peningkatan jumlah mahasiswa dan peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: