Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri BUMN Bagikan Kartu Tani di Jombang

Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri BUMN Rini Soemarno membagikan Kartu Tani kepada sebanyak 904 petani tebu di lingkungan Pabrik Gula (PG) Tjoekir yang merupakan milik PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (30/8/2016).

"Hari ini adalah sebuah proses yang sudah kelihatan hasilnya, yakni dimulainya Kartu Tani khususnya untuk petani tebu, dan merupakan momen yang sudah saya tunggu-tunggu sebelumnya," ucap Rini, dalam pidato acara pembagian kartu tersebut.

Rini mengatakan, pada langkah awal sengaja dipilih petani tebu karena sudah ada sinergi yang menghubungkan antara pabrik gula dan perbankan, sehingga diharapkan bisa membuat petani tebu tenang, karena sudah ada kepastian pembeli hasil panen, dan memberikan kesejahteraan petani.

"Kini petani tebu sudah bisa tenang karena pada saat menanam sudah ada yang membeli dan petani juga sudah mendapatkan keuntungan yang cukup," ujarnya.

Ia menjelaskan Kartu Tani ini merupakan fase baru agar ke depan sektor pertanian Indonesia makin maju, modern, dan yang terpenting bisa memfasilitasi petani untuk mendapatkan berbagai kemudahan.

Sebelumnya, kartu tani adalah basis data yang menunjukkan profil petani secara lengkap, mulai dari luas dan lokasi lahan, jadwal panen, penjatahan pupuk, hingga akses pembiayaan perbankan.

Untuk petani tebu, datanya dilengkapi dengan rincian transaksi pabrik gula, termasuk jumlah rendemen (kadar gula dalam tebu) dan jumlah produksi gula. Dengan sekali klik, semua aktivitas petani terekam, sehingga semuanya transparan.

Direktur Utama PTPN X Subiyono, dalam sambutannya mengatakan kartu tani merupakan hasil sinergi antara PTPN dan bank BUMN.

Ia mengatakan sistem di antara perusahaan tersebut terintegrasi, dab saat ini di seluruh lingkungan pabrik gula milik PTPN X telah dilakukan pendataan terhadap 8.748 petani dengan sebaran 75.853 petak seluas 58.704 hektare.

"Data tersebut bakal divalidasi secara bertahap melalui foto udara, sehingga presisi petak per petak lahannya. Setelah itu baru diberikan Kartu Tani," ucapnya.

Dengan kartu tersebut, kata Subiyono para petani bakal mendapat banyak kemudahan, di antaranya memperoleh kepastian ketersediaan sarana produksi pertanian bersubsidi/non-subsidi, termasuk distribusi pupuk, kemudahan akses pembiayaan bank BUMN melalui skema kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga terjangkau.

Selain itu, bisa mendapat kemudahan subsidi dari program-program yang dijalankan pemerintah.

"Para pemegang kartu tani mendapatkan kemudahan karena datanya sudah terekam dengan lengkap, misalnya saprotan bersubsidi hanya untuk petani yang berhak, yang sudah terekam datanya di kartu ini," tuturnya.

Selain itu, ia menambahkan para petani yang telah memegang Kartu Tani dapat kemudahan penjualan hasil panen oleh Bulog (off-taker) tanpa perantara dan kemudahan penerimaan pembayaran hasil panen dari off taker.

"Kartu Tani bertujuan mengedukasi petani tentang pentingnya melek keuangan. Karena terintegrasi dengan perbankan, di kalangan petani diharapkan bisa tumbuh budaya menabung dan tidak konsumtif setelah menerima pembayaran hasil komoditas," imbuhnya.

Bagi pemerintah, Kartu Tani menjadi basis data petani yang akurat dan terintegrasi. Pemerintah mengetahui secara detil luas lahan pertanian hingga per petak, waktu panen, kinerja petani, dan berbagai hal teknis lainnya.

Sementara dalam kesempatan tersebut Rini Soemarno menyerahkan secara simbolis kepada tiga petani tebu, dan ke depan akan disiapkan untuk petani di daerah lainnya, dan tidak terbatas pada komoditas tebu saja, tapi juga komoditas pangan lain agar bisa mencapai tujuan swasembada pangan. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: