Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wah, Internet di Perth Paling Lambat se-Australia

Warta Ekonomi, Perth -

Kecepatan akses Internet di ibu kota negara bagian Australia Barat, Perth, ternyata merupakan yang paling lamban di antara kota-kota besar lainnya di Australia, dengan rerata kecepatan mengunduh 7,1 megabits per detik (Mbps).

Mengutip laporan Test My.Net, Canberra menikmati kecepatan internet yang paling tinggi di Australia, dengan rata-rata 39 Mbps, kemudian Kota Hobart di negara bagian Tasmania dengan kecepatan 19 Mbps, sedangkan rerata kecepatan secara nasional adalah 8,8 Mbps, demikian dilaporkan jaringan ABC, Rabu (31/8/2016).

Menurut Mark Gregory, seorang dosen senior di Universitas RMIT, lambannya kecepatan internet di Australia hari ini disebabkan oleh perubahan kebijakan NBN di tahun 2013, yang awalnya oleh pemerintahan Partai Buruh mengarahkan serat optik ke rumah-rumah, menjadi mengarahkan serat optik ke simpul-simpul.

"Bila kita meneruskan metode ini, maka Australia akan menjadi negara maju pertama di dunia yang akan menikmati kecepatan internet seperti di negara terbelakang," ujarnya.

Dalam berita Antara sebelumnya, kecepatan internet di Australia melorot tajam dalam kurun tiga tahun terakhir, dari urutan 30 di tahun 2013 menjadi 60 pada Desember 2015.

Saat berita ini disusun, kecepatan internet versi TestMy.Net di Bentley--sebuah kawasan berjarak 9 kilometer arah tenggara dari pusat kota Perth--adalah 43 Kbps.

Mark Gregory juga menyebutkan bahwa kecepatan mengunggah di Perth lebih parah daripada kecepatan mengunduh, dengan rata hanya 1 Mbps.

"Banyak pebisnis melirik Singapura dan Hong Kong yang memiliki kecepatan koneksi lebih baik daripada Australia dan mungkin mulai berpikir untuk memindahkan bisnis mereka keluar dari Australia," pungkasnya.

Untuk kecepatan internet di Indonesia, TestMy.net mencatat rerata 4,8 Mbps untuk koneksi mengunduh dan 2,7 Mbps untuk mengunggah. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: