Turunnya harga pangan dan tarif angkutan mendorong indeks harga konsumen pada bulan Agustus mengalami deflasi sebesar 0,02% secara bulanan (month-to-month /mtm). Kondisi itu membuat inflasi antar-tahun (year-on-year /yoy) berada di angka 2,79%.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, berdasarkan kelompok pengeluaran, deflasi 0,02% didorong oleh kelompok bahan makanan sebesar -0.68% dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -1,02%.
“Untuk bahan makanan mengalami penurunan harga setelah lebaran. Kalau untuk transportasi di dorong oleh turunnya tarif angkutan dimana yang paling tinggi turunnya tarif angkutan antar kota. Kemudian angkutan udara ,” Kata Sasmito dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/9).
Sebelumnya BPS mencatat indeks harga konsumen (IHK) pada Agustus 2016 mengalami deflasi sebesar 0,02 %. Adapun, inflasi tahun kalender 2016 sebesar 1,74 %; inflasi tahun ke tahun (year on year/YoY) 2,79 %; kemudian inflasi komponen inti sebesar 0,36 %; dan inflasi komponen inti tahun ke tahun sebesar 3,32%.
“Deflasi 0,02% merupakan deflasi terendah sejak Agustus 2001 . Sementara inflasi komponen inti 0,36% tertinggi di 2016 dan inflasi komponen inti tahun ke tahun sebesar 3,32% terendah sejak tahun 2009 ," Ucap Sasmito.
Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait:
Advertisement