Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Tegaskan Teknologi Chip pada Kartu Debit Mampu Tekan Pencurian Uang

Warta Ekonomi, Semarang -

Bank Indonesia ‎(BI) menegaskan penggunaan teknologi chip pada kartu debit dapat menekan aksi pembobolan kartu ATM dengan metode skimming ataupun lainnya.

‎Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas mengatakan, pengunaan chip pada kartu kredit pasti lebih aman, dimana saat ini telah diterapkan dalam kartu kredit dan berhasil mengurangi tindakan penyimpanan atau fraud. Selain itu juga mengacu pada best practice internasional.

"Penggunaan chip pasti lebih aman (dibanding magnetic stripe), tapi bukan berarti saya bilang dengan chip tidak ada kejahatan," ujar ‎Ronald di Semarang, Sabtu (24/9/2016).

Menurut Ronald, konversi terknologi kartu debit dari magnetic ke chip telah disosialisasikan kepada perbankan nasional sejak lama dan ditargetkan bakal rampung pada 2021. Sehingga diharapkan pada 1 Januari 2022 semua kartu debit sudah menggunakan teknologi chip.

"Bank Indonesia berikan waktu hingga 2021, seluruh kartu ATM debit sudah gunakan teknologi chip," katanya.

Alasan BI memberikan waktu yang cukup lama untuk perubahan tersebut, kata Ronald, karena kartu debit yang dikeluarkan bank-bank tidak sedikit jumlahnya, bahkan ada satu bank sampai puluhan juta kartu debit yang telah diterbitkan.

"‎Kartu debit itu ada 128,6 juta yang telah terbit, bayangkan jika itu dialihkan (ke chip) dan hanya dikasih waktu 2 tahun, berarti dalam sebulan dicetak 6 juta, kebutuhan yang pesat ini pasti produsen kartu akan memberikan tarif tinggi ke bank," imbuhnya.

Selain penggunaan chip pada kartu debit, Bank Indonesia juga meminta perbankan menerapkan PIN 6 digit ‎dan hal ini sudah banyak dijalankan oleh perbankan, hanya sebagian bank yang menggunakan PIN di bawah 6 digit.

"Sampai tahun lalu masih ada bank yang menggunakan PIN empat digit," terang Ronald.

BI meyakini, penggunaan PIN 6 digit juga dapat menekan pembobolan uang via ATM, transaksi jadi lebih aman dan sesuai best practice internasional. "Seluruh inisiatif ini tentunya dilakukan agar tercipta  Sistem Pembayaran yang aman, efisien, dan mengedepankan  kepentingan nasional melalui kemandirian domestik," tutupnya.‎

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: