OJK: UMKM Terbukti Tangguh Hadapi Goncangan Ekonomi Dalam Negeri

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional III Jawa Tengah dan DIY menyatakan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) terbukti tangguh menghadapi krisis ekonomi dalam negeri.

"Oleh karena itu, dari awal memang fokus kami meningkatkan kualitas UMKM agar mudah memenuhi kebutuhannya terutama terkait pembiayaan," kata Kepala OJK Kanreg III Jateng dan DIY M Ihsanuddin di Semarang, Sabtu.

Meski tidak merinci secara pasti, diakuinya UMKM memiliki kontribusi cukup signifikan terhadap ekonomi sejak krisis tahun 1998 karena lebih tangguh dalam menghadapi goncangan dibandingkan sektor industri yang skalanya lebih besar.

Untuk memperkuat kondisi UMKM khususnya dari sisi modal, dibutuhkan fasilitas pembiayaan dari lembaga jasa keuangan.
"Dari data yang kami peroleh, jumlah UMKM di Jawa Tengah mencapai 1,8 juta UMKM. Dari total tersebut, yang sudah mengakses lembaga pembiayaan baru 24 persen," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya berupaya terus meningkatkan literasi UMKM terhadap keuangan khususnya pembiayaan salah satunya terkait produk yang ditawarkan oleh LJK.

Dalam hal ini, UMKM juga berhak tahu apa saja keuntungan dan risiko jika membeli produk tertentu.
"LJK yang bersangkutan harus menyampaikan semuanya, mulai dari keuntungan hingga risiko yang bisa terjadi untuk masing-masing produk," katanya.

Meski demikian, pihaknya berharap agar produktivitas UMKM ditingkatkan sehingga lembaga pembiayaan dalam hal ini LJK semakin tertarik untuk memberikan fasilitas pembiayaan.

"Tidak hanya semakin mudah akses pembiayaannya, dengan peningkatan produktivitas otomatis kebutuhan tenaga kerja juga semakin besar. Dalam hal ini, UMKM berperan dalam pengentasan kemiskinan," katanya. Ant.