Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Industri Petrokimia Masih Sumbang Pertumbuhan Ekonomi

Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Imaduddin Abdulah melihat industri petrokimia masih akan memberikan sumbangan positif terhadap pertumbuhan ekonomi ditengah-tengah kondisi ekonomi global yang masih lesu.

"Pertumbuhan sektor indutri petrokimia khususnya plastik dipengaruhi tingkat konsumsi masyarakat yang tetap menguat dan tidak terpengaruh melemahnya ekonomi global maupun domestik," kata Imaduddin dalam media gathering yang diselenggarakan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk di Anyer, kabupaten Serang Banten, Minggu (25/9/2016).

Imaduddin mengatakan konsumsi produk makanan dan minuman tidak pernah surut membuat industri kemasan/ plastik tetap menguat, begitu juga dengan stabilnya industri otomotif yang memang banyak menggunakan komponen plastik.

Secara makro Imaduddin melihat investasi mengalami penurunan, namun pertumbuhan ekonomi terselamatkan dengan meningkatnya konsumsi masyarakat sehingga daya beli masyarakat harus terus dijaga kedepannya.

Imaduddin melihat prospek industri petrokimia sampai 2020 masih akan membaik karena konsumsi plastik masih rendah, serta sebagian besar kebutuhan produk petrokimia khususnya plastik masih diimpor.

Bahkan Imaduddin melihat kerjasama Chandra Asri dengan Michelin untuk memproduksi karet sintetis bagi industri ban akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi ke depannya, jelas dia.

Konsumsi masyarakat ini diperkirakan akan terus menguat dengan kebijakan amnesti pajak yang terus digulirkan pemerintah. Hal ini akan mendorong semakin bertambahnya dana-dana masyarakat di dalam negeri, ungkap dia.

Imaduddin menjelaskan jumlah penduduk besar dan ketersediaan lapangan pekerjaan membuat konsumsi masyarakat memberikan kontribusi 62 persen terhadap ekonomi, lebih tinggi dibanding belanja pemerintah yang hanya memberi kontribusi 10 persen.

Imaduddin juga meminta agar pemerintah tidak terburu-buru memberlakukan wacana cukai plastik yang justru akan memberikan dampak negatif terhadap industri petrokimia.

"Konsumsi plastik masih rendah serta industri petrokimia sedang tumbuh kalau dikenakan cukai bisa memberikan dampak sebaliknya terhadap upaya mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Imaduddin mengingatkan. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: