Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apindo Kaltim Nilai Pengusaha Perkebunan di Perbatasan Belum Banyak Paham TA

Warta Ekonomi, Balikpapan -

Meski potensi uang tebusan program tax amnesty di wilayah perbatasan seperti Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara dengan Malaysia, belum diketahui namun Kanwil DJP Kaltimra  melakukan sosialisasi kepada pengusaha perkebunan dan perdagangan.

Bahkan wlayah Kecamatan Sebatik sudah dua kali dilaksanakan paparan kepada pengusaha di wilayah itu.

“Kita sampaikan kepada 20 pengusaha perkebunan dan perdagangan disana. Mereka antusias mendapat paparan soal program TA ini. Kita sudah dua kali ” kata Kepala Kanwil DJP Kaltimra Samon Jaya (25/9).

Perbatasan Indonesia di Sebatik disasar   karena perbatasan Indonesia - Tawau, Malaysia kini perkembangan ekonomi cukup menjanjikan.  Namun pihaknya belum mengetahui potensi.“ Kita baru dari Sebatik pekan kemarin memang Kita belum tahu potensinya. Kalau di Krayan potensinya kecil,” tuturnya

Sementara untuk perolehan uang tebusan program TA di wilayah Kaltimra sampai 25 September ini sudah mencapai Rp502 miliar dengan wajib pajak perorangan 2.452 orang. Dana Repatrias Rp625  miliar lebih.

Terpisah Apindo Kaltim mengatakan masih banyak anggota Apindo Kaltim terutama dipedalaman dan perbatasan yang belum paham Tax Amnesti.
“Bagaimana mereka yang ada di pedalaman? Teman saya punya 200 hektar perkebunan  tapi tidak siap ikut, karena  tidak tahu,” ujarnya Ketua Apindo Kaltim Slamet Brotosiswoyo (25/9).

Lanjutnya para pengusaha perkebunan dan pertambangan ini banyak memiliki aset namun  tidak memiliki uang tunai dalam jumlah besar.  “Ada aset tapi tidak punya cash,” katanya.
Di wilayah Kaltim ini saja sebut Slamet meski pengusaha perkebunan kelapa sawit memiliki organisasi GAPPKI namun banyak anggota juga tergabung dalam Apindo . “Apindo ada sekitar 600 anggota se Kaltim. Kalau usaha perkebunan itu ada 136 perusahaan yang jalan sekitar 30 saja,” ungkapnya.

Di usaha perkebunan ini sebutnya juga banyak dimiliki perusahaan malaysia. “Nah ini bagaimana mengejarnya. apakah ke Malaysia atau perusahaan yang ada perwakilannya di Jakarta,” tanyanya.

Dia menambahkan sejak  tiga tahun terakhir ini kondisi Kaltim mengalami penurunan tajam. SDA yang melimpah khusus batu bara dan migas  pada era sebelumnya mampu menggerakan ekonomi nasional bukan hanya Kaltim. “Tapi tiga tahun ini kami katakan jatuh bukan merosot lagi utamanya batu bara dan oilgas. Disnakers kami rapat, 2016 ada PHK 5000 yang terdaftar di disnaker belum yang tidak terdaftar,” ungkpanya

Meski demikian pihaknya mendukung pelaksaan program TA ini. Ditengah situasi yang sulit ini, tapi masih ada sercercah harapan WP mengikuti TA

“Kita tinggal bagaiman jembut boal bagi mereka yang eksis, bidang perkebunan, transportasi. Bidang-bidang lain sulit. Mudah-mudah dengan dasar TA kedepan WP bisa memulai aktivitas melaporkan pajak,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: