Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Desak BRI Peduli Terhadap Anak Usaha Syariah

Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendesak PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk lebih peduli terhadap anak usaha syariahnya, BRI Syariah. Pasalnya, aset BRI Syariah masih terlampau jauh dari aset sang induk, BRI.

Sebagaimana diketahui, dalam Roadmap Perbankan Syariah yang dicanangkan OJK hingga 2019, regulator mendorong peningkatan rasio aset bank syariah terhadap induknya agar mencapai 10 persen.

"Rasio aset BRI Syariah masih sangat jauh sekali dengan BRI. Induknya Rp800 triliun sementara BRI syariah masih Rp30 triliun, masih jauh sekali. Kami minta supaya BRI sebagai induk bisa memberikan perhatian kepada anak usahanya," ujar Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perbankan I OJK Mulya Effendi Siregar dalam media briefing Seminar Internasional Keuangan Syariah 2016 dan Perkembangan Keuangan Syariah di Jakarta, Selasa (27/9/2016).

Menurut dia, saat ini OJK tengah mendorong agar rasio aset bank syariah dengan induknya bisa mencapai 10 persen. "Bank Syariah Mandiri asetnya sekitar Rp65 triliun dan induknya Rp700 triliun-Rp750 triliun. Jadi, sudah sekitar delapan persen yang mendekati 10 persen," jelasnya.

Dia mengungkapkan langkah OJK yang menetapkan rasio aset tersebut diharapkan bisa mendorong induk bank untuk lebih memperhatikan kekuatan keuangan anak usahanya.

"Kita arahkan supaya induk lebih punya perhatian. Kalau kita pakai angka global, (aset) 5 persen itu kan enggak fokus, kita sudah sampaikan ke induknya. Ingat lho ini anaknya harus capai 10 persen lho. Mudah-mudahan dengan cara seperti itu akan cepat," imbuhnya.

Mulya mengungkapkan bahwa saat ini secara aset, share perbankan syariah terhadap industri perbankan berkisar 5,16-5,3 persen. Dia menyebutkan pertambahan aset perbankan syariah tersebut dipicu langkah PT Bank Pembangunan Daerah Aceh menjadi PT Bank Aceh Syariah.

Lebih lanjut, dia menyebutkan aset Bank Aceh Syariah hampir mencapai Rp20 triliun sehingga mendorong total aset perbankan syariah menjadi sekitar Rp333 triliun-Rp342 triliun. "Sebelumnya aset perbankan syariah hanya sekitar Rp313 triliun-Rp322 triliun. Jadi, sekarang ada 13 bank syariah," tutupnya.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: