FA Tunjuk Gareth Southgate Gantikan Sam Allardyce

Warta Ekonomi, Jakarta -

Federasi sepak bola Inggris (FA) resmi menunjuk Manager Tim Nasional (Timnas) Inggris U-21, Gareth Southgate untuk menggantikan Sam Allardyce sebagai pelatih timnas senior Inggris. Gareth sendiri akan mendampingi Inggris dalam beberapa pertandingan melawan Malta, Slovenia, Skotlandia, dan Spanyol.

Sebelumnya, Sam Allardyce dipecat FA karena terlibat skandal transfer pemain. Kasus ini berawal dari rekaman video jurnalis The Telegraph yang tengah melakukan investigasi kasus korupsi dan penyuapan di sepak bola Inggris. Salah satu sosok yang menjadi target investigasi adalah Sam Allardyce.

Wartawan The Telegraph tersebut menyamar sebagai seorang pebisnis yang mewakili perusahaan dari Timur Tengah. 'Pebisnis' tersebut ingin mengetahui cara mengakali peraturan kepemilikan pemain dari pihak ketiga (Third Party Ownership).

Allardyce pun memberikan cara ilegal agar bisa menghindari aturan kepemilikan pihak ketiga yang telah dilarang oleh FA sejak musim 2008-2009. Bukan hanya itu, mantan pelatih Sunderland itu diklaim tahu siapa saja agen pemain yang dapat "memainkan" aturan tersebut.

Atas jasanya itu, Sam Allardyce menerima bayaran 400 ribu poundsterling atau setara dengan Rp6,7 miliar. Rekaman video percakapan Allardyce dengan jurnalis The Telegraph itu tersebar luas ke publik. FA langsung melakukan penyelidikan dan meminta bukti rekaman tersebut. Akhirnya, FA memutuskan mencopot pria 61 tahun tersebut dari jabatannya sebagai manajer timnas Inggris.

"Dia mengakui telah membuat kesalahan dan telah meminta maaf. Namun, karena kesalahan ini bersifat serius, FA dan Allardyce telah sepakat untuk mengakhiri kontrak kerja sama dengan segera. Ini bukan keputusan yang mudah untuk diambil, namun prioritas FA adalah melindungi kepentingan yang lebih luas dari permainan dan mempertahankan standar tertinggi perilaku dalam sepak bola," bunyi pernyataan resmi FA.

Sam Allardyce mulai menjabat sebagai manajer timnas Inggris pada 22 Juli 2016. Dia menggantikan peran Roy Hodgson yang memutuskan mundur usai gagal membawa skuat Tiga Singa berjaya di Piala Eropa 2016.