Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menhub Yakinkan Indonesia Layak Raih Keanggotaan Dewan ICAO

Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meyakinkan pimpinan sidang serta negara-negara yang hadir dalam Sidang Pleno Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) bahwa Indonesia layak menduduki kembali kursi Anggota Dewan ICAO untuk periode 2016-2019.

Budi dalam pidatonya pada Sidang Pleno ICAO di Montreal, Rabu (28/9/2016) mengatakan industri penerbangan di Indonesia saat ini terus mengalami kemajuan, baik dari segi keselamatan, keamanan, pelayanan dan lingkungan.

"Industri penerbangan di Indonesia berkembang sangat pesat, berdasarkan data yang kami himpun, lebih dari 2.000 pergerakan pesawat terjadi setiap harinya dari 270 bandara," katanya.

Untuk itu, dia mengatakan Indonesia terus berkomitmen untuk menaikkan tingkat keselamatan dan keamanan maskapai-maskapai seiring dengan memodernisasi pelayanan navigasi udara.

Budi juga memaparkan sejumlah prestasi terkait penerbangan sipil juga telah diraih, di antaranya naiknya standar keselamatan penerbangan dari Federal Aviation Administration dari Kategori 2 menjadi Kategori 1, artinya maskapai Indonesia bisa melebarkan sayapnya untuk terbang lagi ke Amerika Serikat.

"Predikat ini juga menandakan langkah awal kami dalam memenuhi standar keselamatan ICAO," katannya.

Pasalnya, saat ini tiga penilaian (annexes) standar keselamatan penerbangan FAA merupakan bagian dari komponen penilaian standar keselamatan ICAO, yaitu Universal Safety Oversight Audit Programme (USOAP) yang saat ini masih dalam proses audit.

Selanjutnya, Budi mengatakan, maskapai-maskapai Indonesia saat ini berkesempatan dapat terbang kembali terbang ke Benua Eropa pascapencabutan larangan dari European Union (EU Ban).

Dia menambahkan pada akhir 2015, Indonesia telah meraih nilai standar keamanan penerbangan ICAO dengan sangat memuaskan, yaitu 95 persen.

Budi menuturkan, salah satu maskapai nasional, yaitu Garuda Indonesia juga secara konsisten meraih prestasi sebagai maskapai bintang lima dan tahun ini kembali mengantongi predikat sebagai maskapai dengan penerbangan kelas ekonomi terbaik dan sebagai bagia dari 10 maskapai terbaik dunia.

"Artinya, Indonesia telah berhasil menyediakan standar yang tinggi untuk pelayanan penerbangan untuk meningkatkan daya saing global," katanya.

Selain itu, lanjut dia, indonesia telah diterima sebagai komite dalam perlindungan lingkungan penerbangan dan secara aktif berpartisipasi dalam Global Market Based Measures Scheme untuk menurunkan emisi karbondioksida.

"Dengan demikian, pencapaian-pencapaian di bidang keselamatan, keamanan, pelayanan serta lingkungan penerbangan menjadikan kami percaya diri dalam pencalonan Anggita Dewan ICAO periode 2016-2019," katanya.

Budi merasa yakin dengan keterlibatan Indonesia dalam Anggota Dewan ICAO dapat memberikan ruang yang lebih untuk berbagi informasi dan pengalaman dalam pemenuhan standar keselamatan dan keamanan penerbangan mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan terluas di dunia.

Selain itu, tambah dia, Indonesia juga turut andil dalam membangun kapasitas sumber daya manusia (SDM) di bidang penerbangan dengan memberikan hibah setiap tahunnya sebesar 150.000 dolar AS kepada negara-negara Afrika dalam program AFI Plan.

"Maret lalu kami sukses menyelenggarakan pertemuan setingkat menteri perhubungan di Bali untuk membahas kerja sama dalam membangun kapasitas dalam penerbangan sipil," katanya.

Dalam pertemuan tersebut, lanjut dia, Indonesia juga menawarkan bantuan teknis oleh lembaga pelatihan di bidang penerbangan.

"Mengingat dampak positif dari implementasi program tersebut bagi Indonesia dan negara berkembang lainnya, kami akan meneruskannya di masa yang akan datang," katanya.

Budi juga menegaskan dirinya yang sebelumnya menjabat sebagai operator bandara, yaitu Direktur Utama PT Angkasa Pura II, akan memastikan delegasi Indonesia akan berkontribusi secara nyata dalam kegiatan ICAO untuk standar keselamatan, keamanan, pelayanan serta perlindungan lingkungan untuk penerbangan yang lebih baik.

"Karena itu, dengan segala kerendahan hati, saya mengharap dukungan untuk pencalonan Indonesia sebagai Anggota Dewan ICAO kategori III periode 2016-2019," katanya. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: