Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Diminta Pertimbangkan Rencana Kenaikan Solar

Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota DPR RI Bambang Haryo meminta pemerintah untuk mengelola dan menghitung ulang rencana kenaikan harga bahan bakar minyak jenis solar karena bisa memiliki dampak yang luas.

Dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Kamis (29/9/2016), ia mengatakan bila kenaikan harga solar diberlakukan maka dapat memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Bambang menjelaskan yang paling terpukul dengan kenaikan harga solar itu adalah sektor transportasi, terutama transportasi logistik.

Efek lainnya dapat merambah ke sektor perdagangan, perindustrian, pariwisata, UKM, hingga operasional energi listrik.

"Mestinya harga solar yang turun, bukan harga premium yang diturunkan," paparnya.

Bambang menilai dengan formulasi harga BBM seperti ini, pertumbuhan diproyeksikan tidak akan mengalami kenaikan.

Ditambahkannya, penurunan harga premium akan berdampak pula pada meningkatnya transportasi pribadi. Sebaliknya, penggunaan transportasi massal akan mengalami penurunan, karena masyarakat ramai-ramai menggunakan kendaraan pribadi seiring harga premium yang semakin murah.

Oleh karena itu ia mengharapkan pemerintah melakukan pengkajian dan penghitungan ulang atas rencana tersebut.

Sebelumnya, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral memprediksi harga bahan bakar minyak jenis premium akan turun sedangkan harga solar akan mengalami kenaikan per Oktober 2016.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja seusai rapat dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Kamis, mengatakan perkiraan penyesuaian harga dilakukan berdasarkan evaluasi tiga bulanan yang dilakukan pemerintah, di mana didapati ada perubahan harga rata-rata minyak dunia.

Penentuan harga BBM bersubsidi sempat ditiadakan pada pertengahan tahun karena ada hari raya Idul Fitri sehingga penghitungan tiga bulan dimulai dari Juli, Agustus, dan September.

"1 Oktober itu masuk tiga bulan kami evaluasi. Ada dari rata-rata tiga bulan ada perubahan sedikit. Premium turun dan solar naik," katanya.

Menurut Wiratmaja, pemerintah akan menunggu hingga tanggal 25 bulan ini untuk menghitung total harga penyesuaian.

Ia juga mengatakan akan mendiskusikan hal tersebut kepada Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM Luhut Binsar Panjaitan.

"Tapi dari harga minyak dunia kami hitung semuanya bahwa premium turun, solar naik. Kisarannya antara Rp300 - Rp500 per liter fluktuasi naik turunnya rata-rata segitu," katanya. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: