Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

CEO Nissan: Ketidapastian Brexit Rusak Investasi di Industri Mobil

Oleh: ,

CEO Nissan: Ketidapastian Brexit Rusak Investasi di Industri Mobil Kredit Foto: Theguardian.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

CEO Nissan Carlos Ghosn mengatakan ketidakpastian Brexit dan kemungkinan meningkatnya tarif akan merusak investasi di industri mobil terbesar di Inggris. Ghosn mengatakan perusahan akan membutuhkan "kompensasi" terkait hambatan tarif yang barangkali akan muncul sejak Inggris meninggalkan Uni Eropa. Pabrik Nissan yang terletak di Sunderland memproduksi sekitar sepertiga mobil di Inggris.

Komentar di atas muncul di tengah peringatan terhadap indutri mobil tentang risiko dari tarif yang disebabkan oleh keputusan Brexit.

"Jika saya butuh untuk membuat investasi dalam beberapa bulan, saya tak bisa menunggu hingga masalah dari Brexit selesai maka saya harus membuat kesepakatan dengan pemerintah Inggris," kata Ghosn yang juga merupakan CEO Renault di Paris Motor Show.

"Kamu harus memiliki komitmen untuk kompensasi jika terus memilki sesuatu yang negatif," tambahnya, seperti dikutip BBC di Jakarta, Jumat (30/9/2016).

Perusahan Nissan di Sunderland merupakan perusahaan terbesar di Eropa memiliki 6,700 orang pekerja, kapasitas produksi mobil mencapai 500.000 per tahun.

"Kami ingin tinggal di sini, kami senang, kami memiliki perusahan yang baik, tapi tidak bisa tinggal jika kondisinya tidak membenarkan untuk tinggal," ia menambahkan.

Ghosn mengatakan kepada BBC, perusahan di Sunderland akan kalah bersaing jika Brexit mengharuskan membayar tarif impor sebesar 10% ke Uni Eropa. Sementara, Sekretaris Perdagangan Internasional, Liam Fox mengatakan pada Kamis (29/9/2016) niat negara lain untuk menghindari tarif akan membahayakan masyarakat Eropa.

Pada 2015, sekitar 1,59 juta mobil telah diproduksi di Inggris, 80% dari angka tersebut telah diekspor ke sebagian besar negara di Eropa, dan perusahan memperkerjakan sekitar 800.000 orang. Secara terpisah, terkait tindakan untuk Brexit, perusahan mobil asal Jepang, Honda mendesak pemerintah Inggirs untuk mengambil keputusan secara cepat.

"Kemudian yang kita butuhkan adalah perdagangan bebas," kata Jean Streng, General Maneger Honda untuk Eropa.

"Semakin cepat kita memiliki pernyataan tentang Brexit, maka semakin baik bagi kami," tambahnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: