Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BEI Proyeksikan Kenaikan Pendapatan 11,19 Persen di 2017

BEI Proyeksikan Kenaikan Pendapatan 11,19 Persen di 2017 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bursa Efek Indonesia (BEI) memproyeksikan total pendapatan pada 2017 sebesar Rp956,19 miliar atau meningkat 11,19 persen dibandingkan total pendapatan dalam RKAT 2016 yang telah direvisi menjadi senilai Rp859,94 miliar.

"Peningkatan pendapatan itu disebabkan perkiraan adanya penambahan pada pos pendapatan usaha sebesar 12,13 persen," papar Direktur Utama BEI Tito Sulistio usai pemaparan RKAT BEI 2017 dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Jakarta, Kamis (20/10/2016).

Ia menambahkan bahwa BEI juga memproyeksi atas biaya usaha pada 2017 sebesar Rp814,64 miliar (termasuk biaya pungutan OJK dengan asumsi 15 persen dari total pendapatan untuk 2017) sehingga laba sebelum pajak menjadi Rp141,55 miliar.

"Setelah dikurangi estimasi beban pajak sebesar Rp46,1 miliar maka perkiraan perolehan laba bersih BEI di tahun 2017 adalah sebesar Rp95,46 miliar," katanya.

Sementara itu, lanjut dia, total aset BEI pada 2017 diproyeksikan sebesar Rp2,24 triliun atau naik 6,63 persen dari RKAT 2016-revisi yang berjumlah Rp2,10 triliun. Adapun saldo akhir kas dan setara kas (termasuk investasi jangka pendek) di 2017 diproyeksikan mencapai Rp1,12 triliun.

RUPSLB BEI yang dihadiri oleh 101 pemegang saham dari 107 anggota bursa aktif atau sebanyak 94,39 persen dari jumlah pemegang saham yang memiliki hak suara, juga menyepakati asumsi rata-rata nilai transaksi harian pada 2017 sebesar Rp8 triliun atau meningkat dibandingkan RKAT 2016-revisi sebesar Rp6,6 triliun.

Tito Sulistio menyampaikan bahwa penetapan rata-rata nilai transaksi harian itu berdasarkan hasil estimasi dan analisis data historis yang didukung implementasi pendirian lembaga "securities financing" serta relaksasi marjin.

"Pendirian lembaga 'securities financing' serta relaksasi marjin itu diharapkan meningkatkan nilai transaksi dan likuiditas pasar, karena investor lebih leluasa bertransaksi secara marjin dan memiliki lebih banyak pilihan saham marjin," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: