Standard & Poor's (S&P) mencatat sekitar 75 persen dari perusahaan-perusahaan Brazil di bawah pengawasan khusus dengan program CreditWatch-nya, sementara 65 persen dari mereka memiliki perspektif negatif.
Menurut harian O Estado de Sao Paulo pada Jumat (22/10/2016), sementara S&P telah memberikan prospek (outlook) negatif untuk sebagian besar perusahaan-perusahaan Brazil, jumlah penurunan peringkat kini berkurang setelah mencapai rekor tertinggi awal tahun ini.
Brazil adalah negara Amerika Latin dengan prospek paling negatif untuk S&P, diikuti oleh Kolombia (63 persen dari perusahaan), Peru (18 persen) dan Chili (15 persen).
Jika perusahaan-perusahaan diletakkan di bawah CreditWatch, itu berarti mereka diduga berada di risiko prospek negatif.
Menurut direktur pelaksana S&P, Eduardo Uribe, Brazil sedang melihat peningkatan kepercayaan sektor swasta dalam perekonomian nasional, yang bisa memicu naiknya investasi, tetapi juga menghadapi meningkatnya pengangguran dan penjualan buruk yang sedang berlangsung di sektor ritel.
Risiko volatilitas mata uang Brazil dan pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan bisa terus menimbulkan risiko bagi peringkat kredit lembaga-lembaga Brazil, Uribe menambahkan.
Namun, S&P memperkirakan bahwa Brazil akan melihat pertumbuhan PDB sebesar 1,5 persen pada 2017, setelah dua tahun mengalami kontraksi. (Ant)
Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement