Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Bali Bentuk Tim Pemburu Uang Lusuh

BI Bali Bentuk Tim Pemburu Uang Lusuh Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Denpasar -

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mengerahkan tim khusus untuk memburu uang kartal lusuh guna ditukarkan menjadi uang dengan kualitas lebih baik dalam upaya mewujudkan kebijakan uang bersih dan layak edar.

Asisten Direktur Tim Operasional Sistem Pembayaran Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Prabu Dewanto di Denpasar, Sabtu (22/10/2016), mengatakan pihaknya menyasar warga dan para pedagang secara langsung untuk menukarkan uang kartal di sejumlah titik di Denpasar.

Bank Indonesia membagi 22 petugas yang tergabung dalam tim, menyasar ke rumah warga, kios atau warung-warung dan para pedagang di pasar tradisional di kawasan Kelurahan Pedungan dan Desa Serangan Denpasar.

Dengan dikawal petugas kepolisian bersenjata laras panjang, tim juga memburu warga yang ingin menukarkan uang logam selain menukarkan uang lusuh.

Adanya tim pemburu yang turun langsung "menjemput bola" disambut antusias masyarakat.

Selain diikuti warga dewasa, sebagian di antaranya diikuti anak-anak yang membawa celengan dan dipecahkan langsung di lokasi untuk menukarkan uang koin menjadi uang kartal yang baru.

Selain mewujudkan uang bersih, kegiatan itu juga untuk mempercepat sirkulasi uang logam di masyarakat karena pergerakannya selama ini cenderung melambat.

Bank sentral itu menyatakan aliran uang keluar atau "outflow" dari BI Provinsi Bali pada tiga tahun terakhir menunjukkan bahwa kebutuhan terhadap uang logam sangat tinggi.

Bahkan pada tahun 2015 mencapai Rp41,8 miliar atau naik 30 persen dari tahun 2014 yang hanya sebesar Rp32,1 miliar.

Namun pada kenyataannya, aliran masuk uang logam ke BI terbilang sepi dan sangat sedikit.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada tahun 2015, diketahui bahwa hanya 38 persen responden menggunakan uang logam untuk bertransaksi, disimpan atau ditabung di bank.

Sedangkan 62 persen responden lain memperlakukan uang logam dengan menyimpan, mengumpulkan uang logam di celengan atau laci, sebagian lagi menggunakan uang logam untuk parkir dan tip. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: