Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Industri Rokok Tertekan, Sampoerna Masih Bukukan Peningkatan Laba

Meski Industri Rokok Tertekan, Sampoerna Masih Bukukan Peningkatan Laba Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) Perusahaan rokok ini mengantongi pendapatan bersih (tidak termasuk cukai) dalam Sembilan bulan pertama 2016 sebesar Rp 31,8 triliun, tumbuh sebesar 4,9 persen dari Rp 30,3 triliun pada periode yang sama di tahun 2015.

Hal tersebut membuat laba bersih perseroan di September 2016 ini meningkat 19,54 persen menjadi Rp 9,08 triliun dari Rp 7,59 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Pada kuartal ke-3 tahun 2016 pangsa pasar perseroan mencapai 34,5 persen, meningkat sebesar 0,4 persen dari pangsa pasar di kuartal ke-2. Pertumbuhan pangsa pasar ini didorong oleh kinerja yang kuat di segmen sigaret kretek mesin full-flavor.

Pada periode ini Sampoerna juga tetap mempertahankan kepemimpinannya di semua segmen, dengan pangsa pasar mencapai 30,1 persen di segmen sigaret kretek mesin, 38,2 persen di segmen sigaret kretek tangan, dan 79 persen di segmen sigaret putih mesin.

"Kami bangga bahwa Sampoerna tetap menjadi pemimpin pasar di Indonesia. Sukses ini kami raih berkat fundamental Perseroan yang kuat, yaitu kepercayaan dari para rekanan dan pemangku kepentingan, serta dedikasi dan kerja keras dari para karyawan kami. Walaupun saat ini industri tengah berada dalam situasi yang sulit, kami yakin bahwa kami akan melanjutkan keberhasilan kami melalui portofolio merek yang kuat, yang mencakup sejumlah merek andalan kami yakni A Mild, Dji Sam Soe, dan Marlboro," ujar Presiden Direktur Sampoerna Paul Janelle, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Senin (24/10/2016).

Lebih lanjut Janelle mengungkapkan terjadi penurunan volume industri hasil tembakau secara keseluruhan sebesar 1 sampai 2 persen di tahun 2016, yang terutama diakibatkan oleh kenaikan tarif cukai rata-rata tertimbang sebesar 15 persen.

"Industri ini diperkirakan masih akan terus mengalami tekanan sehubungan dengan kenaikan tarif cukai rata-rata tertimbang sebesar kira-kira 10 persen yang berlaku rata atas seluruh pelaku industri mulai tanggal 1 Januari 2017," ucapnya.

Beban ini diperkirakan akan mengakibatkan kinerja segmen sigaret kretek tangan terus menurun, seiring dengan peralihan preferensi perokok dewasa dari produk kretek tangan ke kretek mesin. Pada kuartal ke-3 tahun 2016, pangsa pasar Sampoerna di segmen sigaret kretek tangan mengalami penurunan sebanyak 0,8 persen dari periode yang sama di tahun 2015 menjadi 6,6 persen.

"Sampoerna memiliki komitmen terhadap segmen sigaret kretek tangan, dan untuk itu, kami melakukan sejumlah upaya untuk menahan laju penurunan di segmen ini, termasuk melakukan inovasi untuk meningkatkan mutu merek Dji Sam Soe dan Sampoerna Kretek, menawarkan harga yang bersaing untuk produk sigaret kretek tangan kami, serta berinvestasi pada merek melalui dukungan pemasaran dan penjualan," tegas Paul.

Meski kinerja portofolio sigaret kretek tangan relatif stagnan, Sampoerna mampu terus menjaga momentum positif dalam segmen sigaret kretek mesin full-flavor, terutama setelah ekspansi geografis yang dijalankan Perusahaan untuk merek U Bold pada tahun 2016. Perusahaan juga memperkuat portofolio sigaret kretek mesin full-flavor dengan meluncurkan Marlboro Filter Black di 25 kota di Indonesia pada bulan September.

"Perokok dewasa di Indonesia menghargai kretek sebagai produk asli Indonesia. Mereka juga mengakui Marlboro sebagai merek internasional. Dengan peluncuran Marlboro Filter Black, kini perokok dewasa di Indonesia dapat menikmati perpaduan terbaik dari dua hal tersebut. Meskipun saat ini proses peluncuran masih berada di tahap awal, sejauh ini kami telah melihat hasil yang menggembirakan. Kami yakin bahwa produk terbaru kami ini akan menciptakan standar bagi segmen sigaret kretek mesin full-flavor," tutup Paul.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: