Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukaka Lakukan 'Tower Destruction Test' 500 KV Pertama di Asia

Bukaka Lakukan 'Tower Destruction Test' 500 KV Pertama di Asia Kredit Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Putra putri bangsa Indonesia untuk pertama kalinya melakukan tes "tower destruction test " untuk beban 500 kv empat sircuit yang akan digunakan untuk jaringan transmisi listrik Sumatera Bagian Timur sebagai bagian dari program 35.000 ribu mega watt.

"Ini tes yang pertama kali se Asia untuk 500 KV dengan empat sircuit. Tes ini sangat penting dan decara teknis diperlukan karena kalau ini berhasil langsung kita kejar pemasangan selanjutnya," kata Direktur Teknik PT Bukaka Teknik Utama Saptias Tuti Hapsari kepada wartawan di Jakarta Senin (24/10/2016).

Tes dilakukan di Bojanegara Serang Banten dan disaksikan langsung oleh pejabat dari PLN dan PT Waskita Karya. Lebih lanjut Hapsari menjelaskan bahwa jika tes berjalan sempurna maka dalam dua bulan kemudian akan produksi massal.

Hapsari mwnjelaskan untuk transmisi 500 kv dengan empat circuit ini merupakan yang pertama kali si Asia. Selama ini yang ada baru 500 kv dengan dua circuit.

"Ini semua dari desain maupun material dalam negeri. jadi murni hasil produk dalam negeri," kata Hapsari.

Hapsari menjelaskan bahwa PT Bukaka mendapatkan subkontrak sebagai pemasok tower 500 kv empat sircuit unyuk jaringan transmisi Sumatera Bagian timur.

"Jaringan transmisi ini akan menjadi tulang punggung di Sumatera," kata Hapsari.

Hapsari menjelaskan bahwq PT Bukaka akan memasok 1200 titik tower sepanjang 400 km total ada 1200 titik tower seksi New Ourduri-pranap dan pranap-Jambi.

"Ini akan dikerjakan dalam waktu dua tahun dengan nilai sekitar Rp1triliun," kata Hapsari.

Hapsari menambahkan PT Bukaka dalam setahun mampu memasok 60 ribu ton.

Sementara itu, koordinator proyek PT Waskita Karya M Indrayana menjelaskan bahwa nilai proyek untuk seksi sebesar Rp6 triliun.

"Ini semua termasuk pembebasan tanah, desain maupun pelaksanaan di lapangan dan keuangan. Untuk keuangan 30 persen dana sendiri dari PT Waskita dan 70 persen pijaman dari bank. Sedangkan untuk pembebasan tanah oleh PLN," kata Indrayana. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: