Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Musim Hujan Ancam Produksi Cengkih Sulut

Musim Hujan Ancam Produksi Cengkih Sulut Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Manado -

Musim hujan yang cukup tinggi saat ini akan mengancam produktivitas tanaman cengkih yang menjadi unggulan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Akadimisi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado Lyndon Pengemanan memperkirakan musim hujan tahun depan dapat mengancam produktivitas tanaman cengkih di Sulawesi Utara (Sulut).

"Memang betul kalau terlalu banyak hujan buah cengkih yang masih muda dapat rontok karena hujan," jelas Lyndon selaku Dosen Agribisnis Unsrat di Manado, Senin (24/10/2016).

Dia mengatakan musim hujan baik untuk tanaman. Akan tetapi jika intensitas hujan terlalu tinggi dapat menghambat produktivitas tanaman cengkih.

"memang kalau hujan pohon cengkih akan kelihatan subur daunnya banyak, padahal secara produktivitas itu tidak baik, karena bakal buahnya telah berubah menjadi daun, sehingga hasil panen akan menipis," katanya.

Tanaman cengkih kata dia, sangat sentitif terhadap musim. Jika hujan terus menerus juga akan mengakibatkan kerusakan pada bunga muda. Selain itu dapat merangsang pertumbuhan lumut-lumut pada cabang dan ranting yang bisa mnyebabkan putusnya ranting dan cabang tersebut.

Pada dasarnya, tanaman cengkih sangat cocok dengan temperatur yang hangat dan tidak terlalu lembap. Serta membutuhkan sinar matahari yang cukup, terutama pada proses pembuahan.

"Memang dari pengalaman buah cengkih akan lebih banyak jika musim panas lebih dominan dari musim hujan. Karena sinar matahari akan merangsang tanaman cengkih untuk menghasilkan buah yang lebih banyak," ujarnya Kepala Seksi Obeservasi Stasium Klimatologi Kayuwatu Manado Asep Hendrawan mengatakan, berdasarkan analisa pihaknya memperkirakan puncak hujan di Sulut akan terjadi awal tahun depan.

"Memang di setiap wilayah puncak hujannya berbeda-beda, untuk Sulut sendiri kemungkinan besar akan terjadi pada Januari 2017 mendatang," paparnya Tingginya intensitas hujan pada awal 2017 perlu juga diwaspadai oleh petani untuk mengontrol pola taman. Selain itu informasi perubahan ilklim tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman bagi keperluan di sektor pertanian.

"Petani juga perlu tahu kondisi cuaca dan iklim, karena pada dasarnya iklim bisa berpengaruh datangnya hama. Misalkan kalau daerah lembab pasti akan ada hama tertentu yang akan muncul," ujarnya. (Ant)
?

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: