Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pendidikan Vokasi Perlu Revitalisasi untuk Penuhi Kebutuhan Lapangan Kerja

Pendidikan Vokasi Perlu Revitalisasi untuk Penuhi Kebutuhan Lapangan Kerja Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan sistem pendidikan dan pelatihan vokasi perlu direvitalisasi untuk menyesuaikan kualitas dan memenuhi kebutuhan lapangan kerja.

"Harus ada konsep yang jelas, bahwa 60-70 persen dari kegiatan itu bukan hanya di kelas tapi harusnya praktik dan magang dan seterusnya," ujar Darmin saat konferensi pers Dua Tahun Kerja Nyata Jokowi-JK yang diselenggarakan Kementerian Kominfo bersama Kantor Staf Presiden di Gedung Bina Graha, Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta pada Selasa (25/10/2016).

Menurut Darmin, kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) perlu diubah agar memenuhi modul pelatihan kejuruan tertentu.

Darmin menjelaskan kurikulum tersebut dapat diaplikasikan agar siswa siswi SMK dalam waktu pendidikan tiga tahun dapat menguasai kompetensi per jurusan.

"Tahun pertama dia harus punya kompetensi yang jelas dan punya sertifikat kompetensi kalo dia lulus tentu saja," jelas Darmin.

Cetak biru yang diajukan Kemenko Perekonomian untuk revitalisasi sistem keterampilan pelatihan adalah untuk menutup jarak antara kebutuhan perusahaan dengan hasil penyedia pelatihan yang telah ditingkatkan kualitasnya.

Selain itu, cetak biru juga akan mendukung jaminan kualitas untuk penyedia pelatihan dan pekerja yang potensial guna meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM).

Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pelatihan untuk industri dalam bentuk pendidikan kilat dalam dua tahun terakhir telah diberikan kepada sebanyak 37.334 orang.

Seluruh SDM tersebut telah terserap oleh perusahaan di industri yang membutuhkan tenaga kerja berkualifikasi khusus.

Tenaga kerja tersebut telah melalui pelatihan industri berbasis kompetensi Sistem 3 in 1 yaitu Pelatihan-Sertifikasi-Penempatan Kerja.

Dengan sistem pendidikan dan pelatihan vokasi yang terarah, Menperin mengatakan, berpotensi membangun perkembangan industri di Indonesia.

"Pendidikan vokasi akan membangun industri, sehingga kita akan mendorong bahwa vokasi ini mempersiapkan tenaga kerja agar bisa bekerja di masing-masing industri," kata Airlangga.

Selain itu, Kementerian Perindustrian mencatat bahwa penyerapan tenaga kerja melalui pendidikan SMK, D1, D2, D3 dan D4 yang pelatihannya bekerja sama dengan asosiasi, kawasan industri maupun perusahaan industri selama dua tahun terakhir sebanyak 12.111 orang.

Pendidikan dan pelatihan yang terkualifikasi khusus tersebut dapat menyediakan tenaga kerja khusus yang dibutuhkan oleh industri, ujar Airlangga. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: