Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

2017, Mandiri Yakin Raih Laba Pulih

2017, Mandiri Yakin Raih Laba Pulih Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Mandiri Persero Tbk memperkirakan perolehan laba bersih akan tumbuh pada 2017, sejalan dengan upaya perseroan untuk "bersih-bersih" menurunkan kredit bermasalah secara signifikan.

Di kuartal III 2016 ini, Mandiri menikmati laba bersih Rp12,01 triliun, namun turun 17,6 persen (year on year/yoy) jika dibandingkan periode sama tahun lalu. Di kuartal sebelumnya, laba Mandiri turun hingga 28,7 persen (yoy) karena kebutuhan untuk menaikkan biaya pencadangan.

"Laba di kuartal IV 2016 akan membaik. Penurunan di bawah 17 persen," kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjaatmodjo di Jakarta, Selasa (25/10/2016).

Tiko, sapaan akrab Kartika, mengatakan masih melambatnya perolehan laba tersebut, karena Mandiri terus meningkatkan alokasi biaya pencadangan untuk memitigasi risiko kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL).

NPL Mandiri yang hingga 3,8 persen secara gross pada kuartal III 2016 ini naik hingga 1,0 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Untuk memitigasi risiko dari NPL, kata Tiko, Mandiri menaikkan rasio biaya pencadangannya (coverage ratio) menjadi 126 persen pada kuartal III 2016, dan pada akhir tahun akan naik menjadi 130 persen.

Sementara nilai biaya pencadangannya yang disisihkan dari pendapatan dan laba operasional di kuartal III 2016 sebesar Rp15,9 triliun, atau naik hingga 87 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Tiko memperkirakan biaya pencadangan naik hingga mendekati Rp20 triliun pada akhir tahun.

Di 2017, Tiko melihat laba akan bertumbuh positif dengan catatan NPL sudah membaik. Salah satu upaya memperbaiki NPL, Mandiri mulai mempertajam penetrasi penyaluran kredit ke segmen korporasi, konsumer dan mikro yang memiliki NPL terkendali.

Sementara, untuk segmen dengan NPL tinggi seperti Usaha Kecil dan Menengah, Mandiri akan "bersih-bersih" dan selektif.

"Tapi mungkin tidak akan cepat penurunan NPL karena di tiga kuartal ke depan itu masih banyak NPL yang harus ditangani," ujarnya.

Meski masih memperbaiki NPL, Mandiri masih optimistis dapat menumbuhkan penyaluran kredit di dua digit, yakni 12 persen. Pada 2017, Mandiri melihat kredit akan terkerek naik hingga tumbuh 12-14 persen. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: