Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Luhut Minta ada Peningkatan Kapasitas Pelabuhan Pelindo III

Luhut Minta ada Peningkatan Kapasitas Pelabuhan Pelindo III Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Panjaitan menginginkan adanya peningkatan kapasitas pelabuhan-pelabuhan di wilayah kerja Pelindo III. Melalui siaran pers di Jakarta, Selasa (25/10/2016), Luhut dalam rangkaian kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Barat sempat mengunjungi Bima dan berdiskusi dengan GM Pelindo III Kadek Patria dan Bupati Bima Indah Damayanti serta Wali Kota Bima M Qurais.

"Kita sedang lihat apakah mungkin operasional pelabuhan ini dikerjakan bersama-sama dengan swasta," kata Luhut.

Pelindo III diharapkan segera menghitung biaya pengembangan dua pelabuhan di Sumbawa, yaitu Pelabuhan Bima yang melayani Bima dan Dompu serta Pelabuhan Badas yang melayani wilayah Sumbawa dan Sumbawa Barat.

Luhut mengatakan, pada pertemuan tersebut, Pelindo III sedang menganggarkan proyek pendalaman alur yang akan dimulai tahun depan.

Selain itu, efisiensi biaya pengangkutan di Pelabuhan Kempo juga dibahas dalam pertemuan itu.

Kapasitas pelabuhan sendiri akan ditingkatkan dari yang sekarang hanya bisa disandari oleh satu buah kapal menjadi bisa memuat hingga tiga kapal sekaligus.

Menurut dia, perbaikan tersebut akan meningkatkan jumlah produk-produk pertanian yang dikirim melalui pelabuhan tersebut. "Bongkar muat juga harus diminimalkan, sekitar 2-3 hari. Dan yang terpenting, saya tidak mau lagi ada pungli di pelabuhan. Tadi ada laporan. Saya minta Dandim dan Kapolres untuk melakukan tindakan tegas terhadap (praktek pungli) ini," katanya.

Luhut juga sempat bertemu dengan sekitar 200 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Convention Hall Paruga Nae.

Ia mendorong pemerintah Kota Bima dan Kabupaten Bima untuk meningkatkan produksi pangan seperti jagung, beras, ikan, dan ternak, serta melakukan revitalisasi pelabuhan sebagai upaya efisiensi biaya pengiriman komoditas tersebut.

"Wilayah ini bisa jadi lumbung pangan nasional. Selama ini kita kurang mengintensifkan yang sudah ada," katanya.

Menurut dia, investor yang bergerak di bidang pakan ternak nasional siap menanamkan modalnya di Bima. ?Pemerintah daerah diminta untuk mendorong perusahaan tersebut untuk bisa menyerap produksi jagung petani pada masa panen.

Ia berharap dengan potensi pertanian yang besar ini pemerintah daerah bisa mengatur pola tanam untuk menstabilkan harga-harga komoditi pangan tersebut. "Yang bertanam jagung, bertanam padi, bertaman kedelai harus digilir dan dibuatkan aturan main. Yang penting masyarakat menuruti aturan tersebut," katanya.

Luhut menjelaskan, revitalisasi sektor pertanian di kawasan ini merupakan bagian dari proyek lumbung pangan nasional, di mana embrionya sudah berjalan dengan produksi jagung yang hampir satu juta ton per tahun di provinsi tersebut. "Ibu Bupati bisa menyiapkan lahan 7,000 hektare dan Pak wali kota bisa menyiapkan lahannya sebesar 3,000 hektare juga untuk jagung," katanya.

Masyarakat juga diminta untuk membantu memperlancar investor yang datang, karena pada akhirnya peningkatan investasi akan meningkatkan kesejahteraan rakyat. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: