Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Topan Haima Akibatkan Kerugian Ekonomi Sebesar USD 700 Juta

Topan Haima Akibatkan Kerugian Ekonomi Sebesar USD 700 Juta Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Beijing -

Topan Haima telah mengakibatkan kerugian ekonomi langsung sebesar 4,76 miliar yuan (702,65 juta dolar AS) di tiga provinsi --Jiangsu, Fujian dan Guangdong, kata Kementerian Urusan Masyarakat Sipil pada Selasa (25/10/2016).

Hingga pukul 09.00 Selasa, sebanyak 114.000 warga telah dipindahkan, 239.500 hektare tanaman dan 3,200 rumah rusak, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa malam. Sementara itu tak kurang dari 600 rumah hancur diterjang topan tersebut, kata pernyataan kementerian itu.

Topan Haima, topan ke-22 tahun ini, memasuki daratan di Provinsi Guangdong, Tiongkok Selatan, pada 21 Oktober.

Di Guangdong, provinsi yang paling parah dilanda topan tersebut, Haima telah memaksa 95.000 orang meninggalkan rumah mereka, dan 62.000 orang sangat memerlukan pasokan dasar kehidupan.

Topan Haima juga melanda Filipina sebagai topan paling kuat tahun ini, menewaskan 12 orang dan menghancurkan ladang jagung serta sawah, kata pihak berwenang di Manila, Jumat (21/10).

Pemerintah mengatakan sedang memperkirakan kerusakan pada bangunan serta panen, dan memastikan bahwa ribuan hektare sawah di provinsi Filipina Utara mengalami kerusakan.

Delapan korban berasal dari wilayah Cordillera, kata Ricardo Jalad, Kepala Dewan Nasional Penanggulangan Bencana, yang mengutip laporan dari daerah.

Di Cagayan, topan dahsyat dengan kekuatan angin 225 kilometer per jam itu menyebabkan tanah longsor pada Rabu (19/10). Topan tersebut membawa hujan lebat, yang merusak dan menggenangi 50.000-60.000 hektare sawah, kata Gubernur Manuel Mamba.

Topan tersebut kemudian bergerak menuju Hong Kong dan pemerintah setempat menghentikan banyak layanan kecuali jaringan keuangan global.

"Menurut perkiraan pergerakan topan, Haima akan mendekati Hong Kong pada tengah hari dan bergerak ke arah timur dengan kekuatan 100 kilometer per jam," demikian laman badan pemantau cuaca.

"Itu berart angin berkekuatan 63 kilometer per jam diperkirakan akan masuk dari barat laut," katanya.

Layanan penerbangan dan kereta api dari dan menuju kota pelabuhan itu pun dibatalkan. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: