Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Paus Fransiskus Bantu Selesaikan Krisis Ekonomi Venezuela

Oleh: ,

Paus Fransiskus Bantu Selesaikan Krisis Ekonomi Venezuela Kredit Foto: Nytimes.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Venezuela akan menggelar pertemuan dengan oposisi untuk membahas soal krisis yang terjadi di negara tersebut. Rencana pertemuan itu muncul setelah ada intervensi dari Paus Fransiskus.

Protes telah terjadi beberapa hari terakhir setelah adanya penangguhan referendum yang bertujuan untuk melengserkan Presiden Nicholas Maduro. Hal itu terjadi usai Maduro menggelar pertemuan dengan Paus Fransiskus dalam kunjungan mendadak baru-baru ini.

Ketegangan antara pemerintah Venezuela dan oposisi sedikit mereda setelah Vatikan dan blok regional Uni Negara Amerika Selatan (Unasur) bersedia untuk melakukan dialog.

"Paus Fransiskus mendesak semua pihak untuk menunjukkan keberanian dalam mengejar jalan yang tulus dan dialog konstruktif," kata Vatikan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Rabu?(26/10/2016).

Emil Paul Tscherrig, seorang utusan Vatikan ke Argentina, mengatakan "dialog nasional" sudah dimulai setelah bertemu perwakilan dari kedua belah pihak. Ia mengatakan bahwa mereka telah sepakat mengadakan pembicaraan resmi pada hari Minggu di pulau Margarita di Karibia.

"Akhirnya dialog bisa dimulai," kata Maduro.

Maduro adalah seorang mantan sopir bus dan pemimpin serikat buruh. Menurut oposisi Maduro harus bertanggung jawab atas krisis ekonomi di Venezuela. Negara kaya minyak tersebut menghadapi kekurangan pangan dan inflasinya meroket lebih dari 700 persen.

Pihak oposisi berusaha untuk mengadakan referendum yang akan memungkinkan Maduro untuk dilengserkan dari jabatannya, namun referendum masih ditunda akibat aksi protes dari rakyat Venezuela.

Alasan resmi penundaan referendum adalah tuduhan penipuan selama pengumpulan tanda tangan untuk petisi pertama yang diperlukan untuk mengaktifkan referendum, namun anggota parlemen oposisi telah lama menuduh Dewan Pemilihan Nasional berada di bawah kendali pemerintah. Suspensi dari proses untuk melengserkan Presiden Maduro tampaknya telah menjadi titik balik dalam krisis politik Venezuela.

Sementara itu, Maduro menuduh oposisi memiliki hubungan dengan negara-negara asing, khususnya AS, dan berusaha menggulingkannya untuk "meletakkan tangan mereka pada kekayaan minyak Venezuela".

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: