Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BRI Tawarkan Obligasi dengan Bunga 6,5-8,9%

BRI Tawarkan Obligasi dengan Bunga 6,5-8,9% Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) melakukan penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi berkelanjutan II Bank BRI Tahap I Tahun 2016 dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp 7 triliun. Penerbitan tersebut masuk dalam rangkaian dari Obligasi Berkelanjutan II Bank BRI dengan total keseluruhan sebesar Rp 20 triliun.

Direktur Keuangan Bank BRI, Haru Koesmahargyo mengatakan bahwa obligasi ersebut diterbitkan dalam lima seri di mana seri A memiliki tenor 370 hari dengan indikasi bunga antara 6,50 persen hingga 7,25 persen per tahun, seri B tenor 3 tahun dengan indikasi bunga antara 7,25 persen hingga 8,00 persen per tahun, seri C tenor 5 tahun dengan indikasi bunga 7,50 persen 8,25 persen per tahun, seri D tenor 7 tahun dengan indikasi bunga antara 8,00 persen sampai 8,75 persen per tahun, seri E tenor 10 tahun dengab indikasi bunga antara 8,15 persen sampai 8,90 persen per tahun.

"Obligasi ini bertujuan untuk mendiversifikasi sumber pendanaan guna mendukung pengembangan bisnis kami melalui penyaluran kredit secara ekspansif, namun dengan prinsip prudential banking dan good corporate governance (GCG)," ujarnya di Jakarta, Rabu (26/10/2016).

Lebih lanjut, ia mengungkapkan investasi obligasi ini sangat layak untuk dipertimbangkan mengingat tren tingakat suku bunga yang saat ini cenderung menurun.

"Jika dibandingkan dengan obligasi milik pemerintah, obligasi yang ditawarkan oleh Bank BRI memiliki imbal hasil yang lebih menarik," ujarnya.

Obligasi ini mendapatkan peringkat idAAA dari PT Pemeringkat Indonesia (Pefindo). Sedangkan, penjamin pelaksana emisi efek PT Bahana Securities, PT BCA Sekuritas, PT Danareks Sekuritas, PT DBS Vickers Securities Indonesia, dan PT Indo Premier Securities.

Adapun, periode penawaran awal (bookbuilding) obligasi ini akan dilakukan pada 26 Oktober-9 November 2016, dengan tanggal efektif diharapkan pada 21 November 2016. Sedangkan periode penawaran umum akan dilaksanakan pada 22-23 November 2016. Setelah itu, untuk tanggal penjatahan akan dilakukan pada 28 November 2016, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan pada 29 November 2016.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: