Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

China-AS Tingkatkan Kerja Sama Antikorupsi

China-AS Tingkatkan Kerja Sama Antikorupsi Kredit Foto: Arif Hatta
Warta Ekonomi, Beijing -

China dan Amerika Serikat akan meningkatkan "kerja sama" antikorupsi, khususnya terkait ekstradisi lima tersangka korupsi negeri tirai bambu yang melarikan diri ke AS, tulis koran pemerintah, Rabu (26/10/2016).

China berjanji akan mengejar tersangka korupsi hingga luar negeri. Operasi "Fox Hunt" itu akan memburu pejabat pemerintah dan pebisnis yang melarikan diri ke luar negeri bersama asetnya.

Aksi itu merupakan satu upaya mewujudkan visi Presiden Xi Jinping memangkas habis korupsi.

China kerap mengajukan kerja sama ekstradisi, tetapi kurang disambut baik negara Barat. Hal itu terjadi karena pegiat hak asasi manusia (HAM) beranggapan, tersangka diperlakukan tak sesuai aturan oleh pemerintah China.

Koran berbahasa Inggris, China Daily mengutip pernyataan pejabat senior lembaga antikorupsi Partai Komunis, Komisi Pusat Inspeksi Disiplin mengatakan China dan AS akan mempercepat perundingan ekstradisi lima tersangka rasuah tersebut.

"Kami akan menunjukkan bukti yang relevan ke AS sehingga penyelidikan dapat dilakukan bersama," kata petugas.

"Perundingan dengan AS tengah dilakukan untuk mempercepat proses ekstradisi".

Koran itu mengatakan, kelima tersangka itu diantaranya, Yang Xiuzhu, mantan wakil walikota Wenzhou, Provinsi Zhejiang, dan Xu Chaofan, mantan direktur Bank China cabang Provinsi Guangdong.

Meski demikian, media pemerintah belum mengidentifikasi tiga tersangka lainnya. Koran itu juga tak menyebut Ling Wancheng, saudara laki-laki terdakwa, bekas ajudan mantan presiden Hu Jintao. Saat ini Ling dikabarkan berada di AS.

China sempat mengatakan telah membahas kasus Ling dengan AS.

Media mengabarkan tahun ini, pejabat AS telah menginterogasi Ling terkait rahasia nuklir dan informasi pribadi sejumlah pimpinan China.

Namun pengacaranya mengatakan pada Februari, Ling menolak memberi informasi rahasia negara itu.

Pejabat yang menolak disebut namanya mengatakan, China dan AS tengah berunding untuk menandatangani perjanjian "berbagi aset sitaan".

AS, Kanada, dan Australia merupakan negara lain yang menjadi tujuan kabur tersangka korupsi China.

Pemerintah negara tersebut menuntut agar China menempuh proses ekstradisi sesuai hukum.

China sempat membuat geram negara tersebut karena mengirim penyidik untuk memburu tersangka tanpa sepengetahuan mereka.

"China perlu menunjukkan bukti kuat ke pemerintah AS serta memastikan proses hukum berjalan sesuai dengan aturan yang disepakati komunitas internasional," kata pejabat di Kementerian Kehakiman, Zhang Xiaoming seperti dikutip China Daily.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: