PDIP Klaim 'Salam Dua Jari' Bisa Menangkan Ahok-Djarot

Pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur dengan nomor urut 2. Secara simbolik nomor urut tersebut diartikan sebagai victory atau kemenangan.

Hal itu ditegaskan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Trimedya Pandjaitan menanggapi pasangan yang diusung partai nya itu tidak mendapatkan nomor urut 1.

Dia mengklaim nomor urut dua merupakan simbol keberuntungan dan nomor tersebut sama dengan nomor urut pasangan Jokowi-JK saat Pilpres 2014 lalu. Wakil Ketua Komisi III DPR ini percaya Jokowi Effect masih ampuh digunakan di Pilkada DKI mendatang. Lewat tagline salam dua jari-nya, Trimed berharap Jokowi Effect bisa menularkan keberuntungan bagi Ahok-Djarot.

"Ini jadi lebih gampang mengkampanyekannya. Mudah-mudahan efek dari Jokowi Effect itu, Salam dua jari masih ada," kata Trimedya di DPR, Jakarta, Rabu (26/10/2016).

Trimed optimis pasangan ini menang dalam Pilkada DKI Jakarta. Sebab, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah memerintahkan seluruh kader partai banteng moncong putih untuk total dalam memenangkan Ahok-Djarot. Dia juga membuka strategi yang akan digunakan untuk memenangkan Ahok-Djarot. Salah satunya dengan mendatangkan Ahok ke tempat yang menolaknya.

"Kita juga akan bawa Pak Ahok ke daerah yang memang menolak Ahok. Jangan dia dibawa ke tempat yang mendukung lagi. Itu bagian dari kesepakatan kita," pungkasnya.

Diketahui, pada Pilpres 2014 lalu, Jokowi juga mendapatkan nomor urut dua. Yel-yel salam dua jari juga pernah populer saat Pilpres lalu. Pada saat pengambilan nomor undian di Pilkada DKI beberapa hari lalu, yel-yel itu kembali terdengar, cuma perbedaannya ada bait lirik yang diganti dengan kata 'Basuki'.