Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Akhirnya, Tesla Bukukan Laba Bersih Setelah Tiga Tahun Merugi

Akhirnya, Tesla Bukukan Laba Bersih Setelah Tiga Tahun Merugi Kredit Foto: Reuters/Stephen Lam
Warta Ekonomi, Jakarta -

Produsen mobil listrik Tesla Motors Inc melaporkan laba bersih untuk pertama kalinya di kuartal ketiga setelah kerugian selama tiga belas kuartal berturut-turut. Tesla membukukan laba bersih sebesar US$21,9 juta dibandingkan dengan kerugian sebesar US$230 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Produsen mobil asal Amerika Serikat tersebut mencatat rekor pengiriman mobil di kuartal ketiga yang membantu mengimbangi kenaikan biaya produksi massal Model 3 yang akan dijual pada tahun depan.

Tesla mengirimkan 24.821 unit kendaraan di kuartal ketiga, melonjak 70 persen dari kuartal kedua serta lebih dari dua kali lipat dari jumlah kendaraan yang dikirimkan pada periode yang sama tahun 2015. Jumlah tersebut 300 lebih banyak dari perkiraan sebelumnya sebesar 24.500 unit.

"Hasil kuartal ketiga menunjukkan kinerja positif serta mencerminkan eksekusi yang kuat di banyak daerah. Kami mencetak rekor baru untuk produksi kendaraan, pengiriman dan pendapatan," kata CEO Elon Musk dan Direktur Keuangan Jason Wheeler dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Jumat (28/10/2016).

Perusahaan yang go public pada tahun 2010 tersebut belum menghasilkan laba bersih kuartalan sejak kuartal pertama tahun 2013. Selain itu perusahaan juga gagal dalam memenuhi target produksi dalam dua kuartal sebelumnya.

Tesla Motor mengatakan akan memproduksi 500.000 unit mobil listrik setiap tahunnya mulai tahun 2018. Perusahaan mengandalkan Model 3 untuk membantu memenuhi target 2018. Sementara itu, Model 3 merupakan upaya Tesla untuk memperluas daya tarik pasar dengan mobil yang lebih terjangkau, yang diprediksi dijual di kisaran harga US$35.000.

Dalam laporan kinerja kuartal ketiga, Tesla tidak memberikan update mengenai rencana akuisisi perusahaan panel tenaga surya SolarCity senilai US$2,6 miliar.

Musk, yang merupakan ketua sekaligus pemegang saham utama SolarCity, telah mengatakan ia berencana untuk memberikan rincian keuangan lebih lanjut mengenai kesepakatan pada 1 November sebelum pemungutan suara oleh pemegang saham perusahaan pada tanggal 17 November.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: