Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Karpowership Gandeng PAL Bangun Kapal Listrik

Karpowership Gandeng PAL Bangun Kapal Listrik Kredit Foto: Goodnewsfromindonesia.org
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan pembangun kapal listrik asal Turki, PT Kar Powership menggandeng PT PAL Indonesia untuk membangun sekitar 80 kapal listrik (powership) berkapasitas total 5.000 MW dalam kurun waktu 5-7 tahun mendatang.

Kerja sama kedua perusahaan untuk pembangunan kapal listrik dalam mendukung program 35.000 MW itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman di Jakarta, Jumat (28/10/2016).

Direktur Utama PT PAL Indonesia Muhammad Firmansyah Arifin mengatakan kerja sama tersebut merupakan gabungan teknologi dari dua perusahaan sebagai solusi memenuhi kebutuhan listrik Indonesia.

Menurut Firmansyah, perseroan telah memiliki pengalaman membangun kapal listrik serupa pada 1996 lalu. Kapal listrik berkapasitas 30 MW itu kini beroperasi di Balikpapan, Kalimantan Timur.

"Kenapa kami kerja sama dengan Turki karena mereka fokus di bisnis ini (kapal listrik) dan perjalanannya juga sudah panjang. Sehingga gabungan dua pengalaman perusahaan ini diharapkan bisa menghasilkan solusi luar biasa untuk masalah kelistrikan di dunia," katanya.

PAL Indonesia nantinya akan diberi hak konstribusi ekslusif terhadap pembangunan armada kapal listrik. BUMN itu akan diberikan fasilitas berupa desain, pengadaan, konstruksi, transportasi, instalasi, pengujian dan pemeliharaan kapal listrik.

Pembangunan kapal sendiri akan dilakukan di pabrik PAL di Surabaya, Jawa Timur.

CEO Kar Powership Holding Orhan Remzi Karadeniz menuturkan kapal listrik yang dibangun memiliki kapasitas yang berbeda sehingga diprediksi akan berjumlah 80 kapal untuk kapasitas total 5.000 MW.

Kapal listrik terkecil akan berkapasitas sekitar 30 MW, meski ia tak merinci nilai investasi yang dibutuhkan dalam pembangunannya.

"Biayanya akan sedikit mahal di awal, tapi seiring waktu dan lebih banyak kapal, biaya pembangunannya bisa ditekan," ujarnya.

Ia mengklaim teknologi kapal listrik buatan perusahaannya memiliki efisiensi tinggi karena menggunakan dual bahan bakar.

Kemampuan itu diyakini dapat menjembatani kesenjangan listrik di Indonesia, terutama daerah terluar yang hanya bisa dijangkau kapal.

Orhan menjelaskan, dengan menggandeng Indonesia yang memiliki pengalaman dalam membangun kapal akan positif dengan upaya menggarap pasar di kawasan ASEAN.

Ufuk Berk, Direktur Kawasan Asia Kar Powership, menambahkan, produksi kapal listrik di Indonesia strategis karena bisa dipasarkan ke negara-negara sekitar kawasan.

"Filipina dan Myanmar bisa jadi pasar kami. Dengan kerja sama ini, tentu bisa memperluan fasilitas produksi dan menyediakan listrik untuk kawasan " ujarnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: