Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BEI 'Roadshow' ke AS Promosikan Investasi Indonesia

BEI 'Roadshow' ke AS Promosikan Investasi Indonesia Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama dengan Maybank Kim Eng menyelenggarakan "roadshow" pasar modal ke New York dan Boston, Amerika Serikat (AS) untuk mempromosikan peluang investasi di Indonesia.

"BEI ingin dunia internasional dapat tertarik untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Kami juga mengajak delapan emiten yang berkinerja terbaik dan berprospek besar di masa depan dari berbagai sektor untuk menunjukkan daya tarik pasar modal Indonesia," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (28/10/2016).

Ia mengemukakan bahwa sebanyak 130 pertemuan telah diselenggarakan untuk memfasilitasi pertemuan antara delapan emiten BEI dengan 30 Manajer Investasi Global di Amerika Serikat yang jika ditotal, dana kelolaannya mencapai 6,791 miliar dolar AS.

Ia mengatakan bahwa "roadshow" pasar modal Indonesia itu seiring dengan kinerja industri yang baik, pasar yang kuat dan berkembang, salah satu yang terbesar di Asia Tenggara, serta memberikan imbal hasil yang tertinggi di dunia untuk investor jangka panjang.

Ia menyebutkan delapan perusahaan tercatat BEI yang mengikuti pertemuan itu, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Perusahaan Gas Negara Negara (Persero) Tbk, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk, PT Sri Rejeki Isman Tbk, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, PT Adaro Energy Tbk, dan PT PP Properti Tbk.

Sementara itu, Direktur Utama Maybank Kim Eng Securities Indonesia Willianto Ie menyampaikan bahwa riset dari Maybank Kim Eng mengestimasikan belanja modal sektor infrastruktur akan mencapai 264 miliar dolar AS dalam 5 tahun ke depan yang dapat menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi serta semakin menambah banyaknya peluang investasi prospektif di Indonesia.

Dengan semakin berkembangnya pembangunan infrastruktur di dalam negeri, lanjut dia, maka akan mengefisiensikan biaya logistik perusahaan dan meningkatkan produktivitas, dan pertumbuhan daya beli masyarakat Indonesia khususnya golongan ekonomi menengah ke bawah.

"Sentimen positif dari pertumbuhan ekonomi ini akan berdampak secara langsung terhadap emiten yang mengikuti roadshow tersebut," katanya.

Ia menambahkan bahwa dengan populasi 250 juta penduduk yang merupakan 40 persen dari total populasi penduduk di Asia Tenggara, Indonesia merupakan pasar konsumer terbesar di regionalnya.

"Kondisi makroekonomi tren suku bunga rendah, serta tingkat inflasi dan rupiah yang stabil sangat mendukung bagi perkembangan infrastruktur yang akan menjadi keuntungan bagi perekonomian domestik," paparnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: