Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Manfaatkan Limbah Kayu, Bekraf Fasilitasi 50 Pengrajin

Manfaatkan Limbah Kayu, Bekraf Fasilitasi 50 Pengrajin Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Konawe -

Sejak September 2016, Badan Ekonomi Kreatif melakukan Pembinaan dan Pendampingan terhadap 50 pengrajin yang mewakili dari 3 Desa di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. Kali ini bertempat di Wonua Monapa Resort, Konawe Selatan dilakukan workshop bulan ketiga Program Fasilitasi Pembentukan Ekosistem Pusat Kreatif Kerajinan Limbah Kayu di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. Workshop seri ketiga yang dimentori oleh Sukirno ini difokuskan pada pemahaman manajemen bisnis dari kerajinan limbah kayu tersebut.

Dibulan pertama workshop difokuskan pada edukasi pengrajin terkait potensi ekonomi dari limbah kayu serta merangsang para pengrajin untuk langsung berkreasi. Di Konawe khususnya di Desa Panganjaya, Konawe Selatan mayoritas masyarakatnya bekerja dibidang pembuatan meubel. Workshop sesi kedua menekankan pada kreativitas pengrajin dalam melakukan eksplorasi desain / gambar dari ragam produk kerajinandari limbah kayu yang ada.

Dalam kegiatan selama tiga bulan di Kabupaten Konawe tersebut telah berhasil memberikan semangat serta tambahan skills bagi para pengrajin dalam melakukan perubahan berbasis kearifan lokal dan kebutuhan pasar.

Dari 50 pengrajin yang ikut dalam program ini, Bekraf disuguhi banyak hasil kerajinan yang mengalami transformasi baik dalam penggarapannya serta keragaman hasil kerajinannya. Sebelum adanya Program Fasilitasi Pembentukan Ekosistem Pusat Kreatif Limbah Kayu, para pengrajin yang dalam kesehariannya membuat mebel mengaku limbah kayu yang ada hanya di bakar dan dianggap tidak bermanfaat.

Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Santosa Sungkari menjelaskan bahwa Pembentukan Ekosistem Pusat Kreatif tersebut dimaksudkan untuk mengenali potensi unggulan desa dengan berusaha mengetahui dari 5 Rantai Nilai Ekonomi Kreatif, serta 4 aktor (Akademisi, Bisnis, Komunitas, Pemerintah, dan Media), serta 2 (dua) daya ungkit yakni forwad linkage dan backward linkage. Artinya program ini dilakukan secara bersama-sama dan saling sinergi oleh lintas pemangku kepentingan yang melibatkan Pemerintah baik pusat maupun daerah, komunitas kreatif sebagai representasi masyarakat, akademisi dan para pelaku usaha. Program fasilitasi Pembentukan Ekosistem Desa Kreatif memiliki tujuan besar, yaitu; peningkatan PDRB, peningkatan jumlah tenaga kerja terampil, serta pengembangan ekonomi berbasis kearifan lokal.

?Bermula dari pemahaman akan potensi yang ada di sebiah wilayah khususnya dari 16 subsektor ekonomi kreatif tersebut kita akan angkat guna dapat mengembangkan ekonomi daerah. Ekosistem juga ditujukan agar subsektor unggulan memiliki nilai tambah yang tinggi terutama dalam hal kualitas produk, sehingga mampu melahirkan banyak usaha rintisan, startup, wirausaha dan UKM dibidang ekonomi kreatif,? jelas Hari Santosa Sungkari.

Sukirno, jebolan ISI, pengrajin yang juga mentor untuk kerajinan berbasis kayu dan selama tiga bulan melakukan pembinaan serta pendampingan dalam program ini menjelaskan bahwa, para basic para pengrajin yang ikut dalam program ini secara skills sudah menguasai, sehingga mempermudah tugasnya untuk mengajak bersama-sama berubah menjadi yang lebih baik dari sisi kreasi.

?Kalau selama ini mereka bergelut dengan pembuatan mebel lalu dijual guna memenuhi kebutuhan sehari-harinya dimana limbah sisa bahan mebel dibakar, kini saya tantang bagaimana para pengrajin yang ada mampu menciptakan ragam produk kerajinan dari limbah kayu yang ada dan sangat banyak di Konawe dengan hasil yang bisa diakui dan diterima masyarakat Indonesia maupun internasional.? jelas Sukirno.?

Lebih jauh ia berharap, setelah suksesnya Program Fasilitasi Pembentukan Ekosistem Pusat Kreatif di Konawe selama tiga bulan ini, kedepannya diharapkan pemerintah daerah memiliki kesamaan semangat untuk meneruskan dan menyukseskan pembentukan ekosistem pusat kreatif ? kerjinan limbah kayu ini dengan senantiasa melakukan pembinaan dan pendampingan.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Leli Nurhidayah

Advertisement

Bagikan Artikel: