Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPS : Prospek Ekonomi Kreatif Sangat Menjanjikan

BPS : Prospek Ekonomi Kreatif Sangat Menjanjikan Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekonomi kreatif dinilai memiliki potensi besar menjadi sektor unggulan di tengah sektor-sektor ekonomi lainnya yang tengah mengalami pelemahan. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, kekuatan ekonomi kreatif terletak pada sumber daya manusianya yang mengandalkan pada ide-ide kreatif dan inovasi.

?Prediksi ke depan, saya pikir prospeknya (ekonomi kreatif) sangat menjanjikan,?Kata Suhariyanto saat menghadiri acara ?Launching Publikasi Ekonomi Kreatif 2016? di Jakarta ,Kamis (8/12)

Ia menuturkan,?dari hasil Survei Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) yang bekerjasama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) diketahui bahwa? selama kurun waktu lima tahun,? besaran PDB ekonomi kreatif mengalami kenaikan yang cukup signifikan? dari Rp 525,96 triliun (2010)? menjadi Rp. 852,24 triliun (2015) atau meningkat rata-rata 10,14% per tahun.

?Nilai ini memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional berkisar 7,38% sampai? 7,66%, dengan tiga sub sektor dominan yakni kuliner, fashion, dan kriya,? tambahnya.? Sementara itu laju pertumbuhan PDB ekonomi kreatif 2010-2015 berkisar 4,38% sampai 6,33%.

Dari hasil SKEK juga diketahui bahwa sektor ekspor komoditi ekonomi kreatif juga meningkat 6,60% atau sebesar US$ 19,36 miliar, dibandingkan 2014 yang mencapai US$18,16 miliar. Tiga sub sektor yang memiliki kontribusi terbesar dari keseluruhan ekspor komoditi ekonomi kreatif adalah fashion 56,27% kemudian kriya 37,52%, dan kuliner 6,09%.

Sedangkan tiga negara tujuan ekspor komoditi ekonomi kreatif terbesar pada tahun 2015 adalah Amerika Serikat (AS) 31,72% kemudian Jepang 6,74%, dan Taiwan 4,99%.Untuk sektor tenaga kerja ekonomi kreatif 2010-2015 mengalami pertumbuhan sebesar 2,15%. Jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif pada tahun 2015 sebanyak 15,9 juta orang, dengan share sebesar 13,90%.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rahmat Patutie

Advertisement

Bagikan Artikel: