Pertamina Jamin Pasokan BBM di Aceh Aman

PT Pertamina (Persero) menyatakan kegiatan operasional tidak mengalami gangguan pasca gempa berkekuatan 6,4 SR yang melanda Pidie Jaya, Aceh. Seluruh fasilitas Pertamina tidak mengalami kerusakan, dan operasional berjalan normal. Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, Pertamina memiliki lima Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) dan satu Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) di Aceh. Perseroan bersyukur tidak ada kerusakan pada fasilitas tersebut pasca gempa tersebut.

"Pengecekan segera dilakukan setelah guncangan gempa, dan tidak ditemukan kerusakan di seluruh fasilitas tersebut, yakni di TBBM Sabang, Lhokseumawe, Meulaboh, Krueng Raya, dan Simeulue serta DPPU Sultan Iskandar Muda," kata Wianda dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, kemarin. Wianda menjelaskan, hasil pendataan sementara di Pidie Jaya, ada tiga SPBU di wilayah itu yang terdampak gempa, 14.241.413, 14.241.469 dan 14.241.483. Saat ini dilakukan pengecekan aspek keamanan sebelum dapat dioperasikan kembali.

"Pengecekan menyeluruh dilakukan untuk memastikan SPBU dalam keadaan baik saat dioperasikan," ujar dia.

Terkait dengan pasokan BBM di wilayah Aceh dan sekitarnya, Wianda menyebutkan, kiniBBM tersedia dalam jumlah yang cukup. Premium sebanyak 6.447 kiloliter (kl) dan solar sebanyak 11.024 kiloliter. Elpiji juga tersedia dalam jumlah yang cukup dan pasokan akan terus ditambah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Pertamina menyiapkan satu mobil tangki mobile yang dilengkapi flowmeter untuk pelayanan BBM ke masyarakat sambil menunggu kelayakan operasional dari sisi safety untuk tiga SPBU yang berdampak gempa," imbuh dia.

Pelayanan BBM juga dapat dilakukan di dekat lokasi bencana, yaitu di 14.241.406 di Pidie dan 14.241.444 Bireuen sebagai back up. "Pertamina membuka posko bantuan untuk medis, pakaian dan makanan di sekitar lokasi bencana,"pungkasnya.