Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PUPR Kirim Alat Berat dan Bantuan Lainnya ke Aceh

PUPR Kirim Alat Berat dan Bantuan Lainnya ke Aceh Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan akan mengirimkan alat berat dan bantuan sarana lainnya ke lokasi bencana gempa di Aceh, Rabu pagi (7/12).

Siaran pers Kementerian PUPR di Jakarta, Kamis (8/12/2016), menyebutkan Tim Tanggap Darurat Kementerian PUPR yang dipimpin langsung oleh Menteri Basuki Hadimuljono Rabu malam (7/12) sudah bertolak ke Banda Aceh.

Tim antara lain bertugas untuk mengidentifikasi kerusakan dan mengambil langkah penanganan tanggap darurat, dilanjutkan dengan rehabilitasi dan rekonstruksi terhadap masyarakat korban gempa bumi di tiga kabupaten di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, yakni Pidie, Pidie Jaya dan Bireun.

Menteri Basuki menyatakan dalam kondisi darurat, yang paling penting adalah ketersediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi untuk keperluan sehari-hari bagi para korban dan pengungsi.

"Kami sangat 'concern' dengan air bersih terutama di tempat-tempat pengungsian. Kita akan manfaatkan instalasi pengolahan air minum (IPA) terdekat untuk menyuplai air bersih, khususnya ke posko pengungsian," kata Basuki.

Ia menambahkan bahwa saat ini dari tiga instalasi pengolah air (IPA) terdekat yang tersedia, satu IPA tetap berfungsi baik karena mengandalkan sistem gravitasi, tetapi dua IPA lainnya tidak dapat berfungsi karena gangguan listrik.

"Kami juga sedang memobilisasi sejumlah peralatan berat untuk membantu tanggap darurat gempa bumi di Aceh, " katanya.

Sejak Rabu, kata Basuki, sudah dikerahkan di Kabupaten Pidie Jaya berupa dua excavator dan satu W Loader yang diturunkan dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional I Aceh .

Sedangkan bantuan peralatan yang sudah berada di lokasi pengungsian berupa empat unit Mobil Tangki Air kapasitas masing-masing 6.000 liter.

Sementara untuk mengantipasi kekurangan sarana, saat ini sedang dalam perjalanan dari Depo Regional Medan adalah lima unit mobil tangki air kapasitas 4.000 liter, 70 unit hidran umum 2.000 liter, 30 unit hidran umum 1.000 liter dan MCK "knockdown" sebanyak 80 unit.

Identifikasi kerusakan Dari hasil pengecekan awal di lapangan, dilaporkan beberapa infrastruktur mengalami kerusakan di antaranya retak memanjang pada badan jalan Sta. 142+300 (Pante Raja) sepanjang 200 m dengan lebar 20 cm dan kedalaman 1,2 m.

Bahu jalan retak pada Sta 125 + 000 (Lueng Putu/Pidie Jaya), bahu jalan amblas sepanjang 300 m di Sta 129 + 000 arah Banda Aceh- Medan dan kerusakan pada oprit jembatan.

"Kita juga sedang melakukan identifikasi kerusakan bangunan publik (antara lain sekolah, masjid, puskesmas) dan bangunan milik warga, agar nanti bisa dilakukan upaya rehabilitasi dan rekonstruksi secepatnya," kata Menteri Basuki.

Sementara itu, khusus untuk kondisi Bendungan Rajui di Kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie dan diresmikan tahun 2015 dilaporkan secara keseluruhan dalam kondisi aman.

Bendungan yang berbentuk urugan homogen dengan tinggi bendungan 41,20 m dan luas genangan 33,60 Ha ini bermanfaat untuk meningkatkan penyediaan air baku, meningkatkan produksi pertanian, mendukung program ketahanan pangan dan mengembangkan perikanan darat di Padang Tiji, Kabupaten Pidie.

Bencana gempa bumi ini terjadi pada Rabu (7/12) pukul 05.03.36 WIB dan merupakan gempa tektonik berkekuatan 6,4 pada SR dengan lokasi gempa berpusat di 18 Km Timur Laut Kabupaten Pidie Jaya Aceh dan kedalaman 10 km.(Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: