Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menko Polhukam Minta Masyarakat Hormati Umat Beragama dalam Beribadah

Menko Polhukam Minta Masyarakat Hormati Umat Beragama dalam Beribadah Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto meminta seluruh masyarakat Indonesia untuk menghormati umat beragama dalam menjalankan ibadahnya sesuai keyakinan masing-masing.

"Sesuatu yang melanggar hukum dalam rangka intoleransi itu kan sudah tidak dibenarkan, negara kita kan Negara Pancasila. Hormati antarumat beragama, memberikan kesempatan bagi umat beragama untuk beribadah masing-masing dengan aman dan tentram," katanya di Jakarta, Kamis (8/12/2016).

Dia mengatakan langkah pembubaran sepihak terhadap umat suatu agama yang beribadah merupakan tindakan yang tidak tepat. "Selama ibadah dilaksanakan dengan baik, tertib pada tempatnya ya, itu enggak ada masalah," tuturnya.

Menurut Wiranto, kalaupun ada masalah dengan suatu kegiatan ibadah maka warga seharusnya melaporkan pada aparat keamanan bukan kemudian masing-masing organisasi dengan seenaknya bertindak sendiri dengan membubarkan kegiatan agama lain.

"Itu saya kira sesuatu yang harus kita luruskan lagi," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyayangkan peristiwa penghentian Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di Gedung Sabuga Kota Bandung oleh sekelompok massa yang menamakan diri sebagai Pembela Ahlus Sunnah (PAS), Selasa (6/12).

"Amat disayangkan terjadinya hal itu. Umat yang sedang beribadah, semestinya kita hormati dan kita lindungi," katanya melalui keterangan tertulis, Rabu (7/12).

Penghentian kegiatan KKR terjadi pada Selasa sore, menjelang Magrib. Saat itu, perwakilan PAS memasuki Gedung Sabuga, lalu meminta agar kegiatan latihan paduan suara panitia kebaktian dan jemaat KKR dihentikan.

Kapolresta Bandung beserta stafnya kemudian memediasi kedua belah pihak. Hasilnya, pelaksanaan KKR tak bisa dilanjutkan karena "adanya kesalahan prosedur dalam proses kelengkapan pemberitahuan kegiatan" oleh panitia KKR.

Selasa malam, jemaat KKR akhirnya meninggalkan Gedung Sabuga dengan tertib, demikian juga dengan massa PAS. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: