Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Info Soal Penambahan Kuota Haji yang Beredar di Medsos Menyesatkan

Info Soal Penambahan Kuota Haji yang Beredar di Medsos Menyesatkan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil mengatakan informasi soal penambahan kuota haji Indonesia dari Arab Saudi sebagaimana beredar di media sosial merupakan informasi yang dapat menyesatkan.

"Informasi tersebut tidak benar dan menyesatkan," kata Djamil melalui siaran pers di Jakarta, Kamis (8/12/2016).

Djamil mengatakan pihaknya mengetahui informasi di media sosial tentang adanya pertemuan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Raja Salman dari Arab Saudi.

Dalam pertemuan itu dikabarkan Arab Saudi akan menambah kuota haji Indonesia hingga 100 ribu per tahun sejak 2017.

Dia menegaskan kuota haji baru akan diketahui setelah ada penandatanganan nota kesepahaman antara Menag Lukman dan Menteri Haji Arab Saudi pada awal Januari 2017.

Mantan Rektor IAIN Walisongo Semarang itu mengimbau masyarakat untuk cermat saat menerima informasi soal haji yang beredar di media sosial. Untuk memastikan informasi soal haji, publik bisa datang ke Kantor Kemenag terdekat atau mengakses layanan informasi di laman resmi Kemenag.

"Masyarakat diimbau untuk tidak lekas percaya pada pemberitaan semacam ini. Jika ada yang tidak jelas, silakan tanya ke Kemenag," katanya.

Di media sosial sendiri beredar mengenai info hasil pertemuan Menag dengan Raja Saudi.

Raja Salman melihat Indonesia merupakan negara muslim terbesar dengan jumlah antrean haji yang panjang mencapai 25 tahun.

Konten medsos juga menyebutkan pengelolaan haji Indonesia yang paling terurus dan teratur, sehingga Raja Salman meminta maaf kepada muslim Indonesia dan sebagai permintaan maaf memberi kuota haji tambahan bagi Indonesia.

Bagi negara Arab lain, lanjut laporan tersebut, kuota hajinya akan dikurangi untuk diberikan kepada Indonesia. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: