Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hipmi: Peningkatan Wirausaha Tingkatkan Daya Saing Indonesia

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menyatakan peningkatan jumlah wirausaha nasional otomatis juga dapat meningkatkan daya saing Indonesia di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sekarang ini.

"Indonesia tengah mengalami yang namanya krisis wirausaha, di mana jumlah pengusaha di dalam negeri hanya berkisar 1,5 persen dari total penduduk yang ada," kata Ketua BPP HIPMI Bidang Organisasi Anggawira dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (30/5/016).

Menurut dia, keterbatasan jumlah pengusaha akan menimbulkan dampak serius bagi perekonomian bangsa.

Ia berpendapat, dengan jumlah pengusaha sekecil itu, akan sangat sulit bagi Indonesia untuk bisa menyaingi perekonomian negara-negara ASEAN lainnya.

Hal tersebut, lanjut dia, karena dengan terbatasnya jumlah pengusaha, maka otomatis jumlah lapangan pekerjaan juga akan terbatas.

"Makanya, banyak generasi muda usia produktif yang terpaksa menjadi pengangguran yang ujung-ujungnya menjadi beban negara dan menghambat kemajuan perekonomian negara," kata Angga.

Hipmi, ujar dia, bertekad untuk mengubah mental para mahasiswa dan mahasiswi di Tanah Air dari mental karyawan menjadi mental pengusaha.

Sebelumnya, Ketua Umum Hipmi Bahlil Lahadalia menyatakan, Rancangan Undang-Undang Kewirausahaan selain akan melipatgandakan jumlah wirausaha juga akan berdampak positif bagi kebijakan fiskal.

"Penerimaan pajak negara akan melonjak bila semakin banyak pengusaha baru tercipta di Tanah Air," kata Bahlil Lahadalia.

Bahlil mencontohkan, setiap satu perusahaan baru yang terbentuk maka didalamnya terdapat sekitar 40 persen "saham pemerintah" dalam bentuk Pajak Penghasilan (PPh) Badan, Pajak Pertambahan Nilai, dan PPh 21.

Menurut dia, semakin banyak pengusaha baru yang tercipta akan semakin banyak pendapatan negara dari perpajakan.

"Kalau usahanya sukses, biasanya pengusaha akan bikin perusahaan baru lagi dan akan semakin banyak badan usaha yang membayar pajak," ucapnya.

Ia mengingatkan, terciptanya pengusaha baru akan menciptakan lebih banyak lagi lapangan kerja, meningkatkan daya beli masyarakat, serta menciptakan kepastian pendapatan.

Ketum Hipmi mengatakan, saat ini Indonesia baru memiliki 1,5 persen pengusaha dari sekitar 252 juta penduduk Tanah Air. Sedangkan Indonesia dinilai masih membutuhkan sekitar 1,7 juta pengusaha untuk mencapai angka dua persen.

Sedangkan di negara Asean seperti Singapura tercatat sebanyak 7 persen, Malaysia 5 persen, Thailand 4,5 persen, dan Vietnam 3,3 persen. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: