Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Singapura Siapkan 'Young Social Entrepreneurs' Khusus Anak Muda Indonesia

Singapura Siapkan 'Young Social Entrepreneurs' Khusus Anak Muda Indonesia Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Singapura -

Organisasi nonprofit Singapore International Foundation menyiapkan kompetisi "Young Social Entrepreneurs (YSE)" mini khusus untuk menjaring wirausaha sosial muda baru di Indonesia.

"Setelah tujuh tahun menggelar YSE di Singapura, kami akan melakukannya di Indonesia. Kami akan membuat YSE mini bersama rekanan lokal," kata Direktur Eksekutif Singapore International Foundation (SIF) Jean Tan di Singapura, Rabu (19/10/2016).

Jika para finalis yang terjaring dalam kompetisi YSE di Singapura akan diikutsertakan dalam inkubasi selama delapan bulan, namun menurut dia, untuk YSE mini yang khusus dilaksanakan di Indonesia inkubasinya akan lebih singkat.

Menurut Jean, Program YSE mini tersebut sebagai salah satu upaya untuk menjaga kontinuitas tetap tumbuhnya wirausaha sosial baru di Indonesia, yang diharapkan membawa dampak positif pada penyelesaian isu-isu sosial-ekonomi secara lokal hingga global.

"Respon Indonesia sangat baik, ini menjadi alasan kami akan mengembangkan program tersebut dalam bentuk mini di sana," lanjutnya.

Dalam masa inkubasi, menurut dia, para wirausaha sosial muda yang menjadi finalis akan dibukakan jaringan usaha secara global dan mendapat pendampingan dari mitra SIF seperti McKinsey yang merupakan salah satu konsultan bisnis global.

"Jaringan sangat penting dalam dunia usaha, itu alasan SIF membuka akses ini kepada mereka yang berhasil masuk inkubasi. Saran finansial akan diberikan untuk memastikan usaha mereka berkelanjutan," ujar Jean.

Sementara itu, menurut Direktur Divisi Program SIF Reginald Wee, pendampingan yang dilakukan cukup detil, bahkan mereka bisa menyarakan agar konsep usaha sosial yang sedang dikembangkan para finalis dirubah untuk memastikan wirausaha mereka berkelanjutan.

Sebelumnya, ia mengatakan tahap seleksi dilakukan sangat ketat dengan memperhitungkan komitmen terhadap proyek yang digarap, mempunyai ide bisnis sosial yang jelas, serta memiliki dampak sosial yang luas.

Sekitar 350 proposal dari wirausaha sosial muda Indonesia yang diterima SIF, 17 tim telah terseleksi untuk mengikuti lokakarya pada Maret 2016, dan lima tim berhasil menjadi finalis.

Dari lima tim yang sedang menjalani proses inkubasi selama delapan bulan akan bersaing dengan empat tim dari Singapura, satu tim dari Azerbaijan, satu tim dari Thailand, satu tim dari Filipina, dan tiga tim dari India untuk menjadi YSC 2016, dan berkesempatan mendapat pendanaan 20.000 dolar Singapura untuk meluncurkan atau mengembangkan perusahaan sosial mereka.

Tim Indonesia yang berhasil hingga masuk ke tahap final adalah Cognoscente yang membantu petani garam rakyat untuk dapat melakukan produksi dengan lebih efisien hingga menekan biaya produksi, IWAK yang memberdayakan petani melalui budi daya ikan dan sekaligus membantu menghubungkan petani dengan investor, KAMA Batik menolong pengusaha batik menyelesaian isu manajemen limbah sekaligus memberdayakan perempuan dengan kemampuan kerja.

MorBi+ yang membantu membangun produk makanan terjangkau seperti biskuit nutrisi untuk anak dari daun kelor serta memberdayakan kaum perempuan untuk memperoleh pekerjaan dan kemampuan. Serta, Riliv yang membantu menghubungkan orang dengan persoalan tertentu dengan psikolog profesional dan mahasiswa fakultas psikologi.

Program Young Social Entrepreneurs, menurut Jean, telah berjalan selama tujuh tahun terakhir, serta menghasilkan 480 wirausaha sosial muda dari 23 negara. Dari jumlah tersebut, 120 di antaranya berasal dari Indonesia. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: