Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Dorong Santri Jadi Enterpreneur Lewat ISEF 2016

BI Dorong Santri Jadi Enterpreneur Lewat ISEF 2016 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) akan kembali menggelar Indonesia Shari'a Economic Festival (ISEF) pada tanggal 25 Oktober hingga 30 Oktober 2016 di Grand City, Surabaya. Ajang yang digelar untuk ketiga kalinya ini akan mengintegrasikan pengembangan sektor keuangan syariah dengan perekonomian di sektor riil.

Direktur Departemen Pengembangan UMKM BI Yunita Resmi Sari mengatakan bahwa salah satu tujuan ajang tersebut adalah mendorong santri dari 17 pesantren di Surabaya untuk dapat menjadi enterpreneur muslim yang akan ikut berkontribusi menggerakkan roda perekonomian Indonesia.

"Kita akan merangkul dulu pelaku utamanya adalah pesantren yang bekerjasama dengan kementerian agama dan departemen ekonomi keuangan syariah BI, rencananya adalah lebih kepada pengembangan ekonomi pesantren, ini yang akan di-launching dalam syariah forum di ISEF ini," kata Sari di gedung BI, Jakarta, Jumat (21/10/2016).

Dalam kesempatan ini, kata dia, Presiden Joko Widodo sebagai ketua Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) rencananya akan memberikan arahan khusus pada acara tersebut.

Selain mengundang pesantren, BI memastikan ada sebanyak 20 Lembaga Keuangan baik bank maupun non bank yang ikut dalam ajang tersebut. Adapun tema kali ini adalah Finance, Food, Fashion, Fantrepreneur dan Fundutainment (5F).

"Tapi bukan hanya bank syariah, ada LKNB (Lembaga Keuangan Non Bank) seperti kredit, asuransi, leasing, yang konsepnya b to b (business to business). Ada yang konvensional juga, dari situ kemudian akan diterapkan pola bisnisnya," tandas dia.

Meski demikian, ia mengaku tidak menargetkan berapa santri yang akan dicetak untuk menjadi enterpreneur. Yang jelas, kata dia, semua santri dari 17 pesantren itu akan didorong untuk mengembangkan unit usahanya sendiri.

"Potensinya besar karena Indonesia menuju kiblat muslim dunia, Indonesia masuk top ten dari sisi belanja fashion dan food, tapi mereka itu tidak bisa lepas dari kreativitas, nanti akan ada diskusi pembiayaannya dari BI dan Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif). Intinya adalah bagaimana menciptakan santri kreatif menjadi wirausaha sukses," tutupnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: