Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Clinton Salahkan Direktur FBI Sebagai Penyebab Kekalahan

Oleh: ,

Clinton Salahkan Direktur FBI Sebagai Penyebab Kekalahan Kredit Foto: Arif Hatta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Hillary Clinton menyalahkan kekalahannya dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada intervensi oleh direktur FBI.

Pengumuman James Comey mengenai penyelidikan baru dalam penggunaan email ketika menjabat sebagai menteri luar negeri beberapa hari sebelum pemungutan suara telah menghentikan momentum kampanyenya, kata Clinton, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Minggu (13/11/2016).

Kandidat partai Demokrat tersebut berbicara kepada penyumbang utama partai melalui telepon, yang dibocorkan ke media. Pada 28 Oktober, Comey memberitahu Kongres bahwa FBI sedang memeriksa penemuan email baru yang dikirim dan diterima oleh Clinton, sehingga memulai kembali penyelidikan yang telah selesai pada bulan Juli.

Namun kemudian pada 6 November, dua hari sebelum pemilu, Comey mengumumkan melalui surat kedua bahwa dia berpegang pada penilaian sebelumnya, bahwa Clinton tidak harus menghadapi dakwaan kriminal.

"Ada banyak alasan mengapa pemilu seperti ini tidak sukses," kata Clinton kepada para donor dalam percakapan melalui telepon pada Sabtu.

"Tetapi analisis kita menunjukkan bahwa surat Comey memicu keraguan yang tak beralasan, tanpa dasar,terbukti, menghentikan momentum kita. Kita menurun, dan kita tetap berupaya untuk meraih keunggulan kita lagi."

Menurut Media AS, Hillary menambahkan bahwa rekomendasi Comey selanjutnya bahwa dia tidak dikenakan dakwaan telah meletupkan semangat pendukung Trump. Tim kampanyenya mengatakan meskipun Clinton telah bebas dari tuduhan kriminal, langkah itu hanya mendukung klaim Trump bahwa kandidat dari partai Demokrat itu dilindungi oleh sistem yang curang. Sementara itu, protes terhadap kemenangan Donald Trump terus berlanjut.

Di New York, sekitar 2.000 orang melakukan protes dengan berjalan kaki ke skyscraper di mana presiden terpilih tinggal, dengan meneriakkan "bukan presiden saya". Aktivis anti-Trump telah menggelar protes di sejumlah kota di AS sejak dipastikan kemenangannya pada Rabu lalu.

Sementara itu, Trump yang semasa kampanye berjanji akan menghapus Obamacare jika terpilih, kini menyatakan akan mempertahankan dua pilar utama jaminan kesehatan tersebut.

Ketika ditanya oleh Wall Street Journal apakah ia akan menerapkan janjinya untuk menunjuk seorang jaksa khusus untuk menyelidiki penggunaan email pribadi Clinton, ia mengatakan bahwa saat ini prioritas utamanya adalah kesehatan, pekerjaan, pengawasan perbatasan dan reformasi pajak.

Presiden terpilih dari partai Republik tersebut akan dilantik pada 20 Januari, mengambil alih jabatan Obama yang telah menyelesaikan mandatnya selama dua periode. Sementara itu, Clinton, yang menjabat sebagai sekretaris negara periode 2009-2013, telah bersikap low profile dalam menerima kekalahan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: