Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kawasan Industri Kendal Serap Investasi Rp200 Triliun dan Tenaga Kerja 500 Ribu Orang

Kawasan Industri Kendal Serap Investasi Rp200 Triliun dan Tenaga Kerja 500 Ribu Orang Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pembangunan Kawasan Industri Kendal (KIK) yang terintegrasi ditargetkan menyerap potensi investasi hingga Rp200 triliun dan tenaga kerja sebanyak 500.000 orang.

"Nilai investasi pembangunan KIK pada tahap pertama diperkirakan mencapai Rp7 triliun dengan total lahan seluas 860 hektare dan akan selesai dalam lima tahun mendatang," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Airlangga menyampaikan hal tersebut usai peresmian Kawasan Industri Kendal (KIK) Park by the Bay di Semarang, Jawa Tengah, Senin.

Pembangunan KIK direncanakan memiliki tiga tahap dengan total lahan seluas 2.700 hektare untuk menjadi kawasan industri terpadu yang didukung oleh pengembangan zona industri, pelabuhan, "fashion city" dan pemukiman.

"KIK juga didorong sebagai kawasan industri padat karya berorientasi ekspor," tegas Airlangga.

Dalam waktu satu tahun ini, lanjutnya, sudah ada 20 investor yang menanamkan modalnya di KIK dengan total nilai investasi sebesar Rp4,3 triliun dan akan menyerap tenaga kerja sebanyak 4.000 orang.

Salah satu investor dari Singapura yang sudah beroperasi di KIK sejak Agustus 2016 adalah PT Tat Wai Industries.

Perusahaan tersebut membangun pabrik di atas lahan KIK seluas 10.000 meter persegi dengan nilai investasi sebesar Rp65 miliar yang memproduksi produk furniture berupa meja, kursi dan lemari.

Saat ini, tenaga kerja yang telah diserap mencapai 75 orang, dimana 80 persen adalah tenaga kerja lokal dari Kabupaten Kendal.

Menurut Airlangga, proyek KIK yang diawali sejak delapan tahun lalu tersebut diinisisasi dan disiapkan perencanaannya oleh Kementerian Perindustrian bersama Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kendal sebagai upaya akselerasi penyebaran serta pemerataan industri dan ekonomi nasional.

"Ini juga sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan pembangunan yang Indonesia sentris," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama Presiden Joko Widodo mengatakan KIK merupakan ikon baru kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Singapura, sehingga diharapkan pelaksanaan proyek ini dapat terus ditindaklanjuti.

"Dalam mendukung pengembangan Kawasan Industri Kendal, pemerintah Indonesia akan terus menjamin ketersediaan infrastruktur, antara lain transportasi, energi listrik dan gas, telekomunikasi, sumberdaya air dan sanitasi, serta ketersediaan sumberdaya manusia dan teknologi," tegas Presiden.

Presiden meyakini pembangunan dan penataan infrastruktur akan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah dan memberikan kesejahteraan pada masyarakat sekitarnya.

"Untuk hal ini, saya mendorong pembangunan koridor jalan tol Pemalang, Batang, dan Semarang untuk segera diselesaikan," ungkapnya.

Oleh karena itu, Jokowi menegaskan investor tidak perlu ragu berinvestasi di KIK, baik di bidang industri fesyen, furniture, food industry, smart industry dan manufacturing dan lain-lainnya.

Namun Presiden mengingatkan kepada para investor agar keberadaan KIK ini membawa manfaat bagi rakyat, terutama rakyat Kendal dan Jawa Tengah.

Mitra penting Singapura Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengungkapkan Indonesia merupakan mitra penting bagi Singapura.

Selama dua tahun terakhir, Singapura tercatat sebagai negara yang menanamkan investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) terbesar di Indonesia.

Melalui pengembangan KIK, Lee berharap, para pengusaha semakin percaya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan investasi.

"Adanya KIK ini akan semakin menarik perhatian investor Singapura dan merupakan win-win proyek bagi kedua negara," kata Lee.

Lee menyampaikan hal tersebut usai meresmikan Kawasan Industri Kendal (KIK) Park by the Bay bersama Presiden Joko Widodo dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Semarang, Jawa Tengah, Senin.

Menurut Lee, pengusaha Singapura tidak hanya menanamkan modalnya di Batam-Bintan-Karimun (BBK) Kepulauan Riau, tetapi juga di daerah lain di Indonesia, termasuk di KIK.

Pembangunan KIK juga diharapkan dapat menaikkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah, sejalan dengan meningkatnya aktivitas industri di kawasan tersebut.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam sambutannya menegaskan, pihaknya siap mendukung pengembangan KIK dengan memberikan kemudahan perizinan investasi serta penyediaan tenaga kerja terdidik dan terampil. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: