Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tim Kampanye Clinton Dukung Penghitungan Ulang di Wisconsin, Trump: Ini Penipuan!

Tim Kampanye Clinton Dukung Penghitungan Ulang di Wisconsin, Trump: Ini Penipuan! Kredit Foto: Theguardian.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, menyerang Hillary Clinton karena tim kampanyenya mendukung penghitungan ulang suara di negara bagian Wisconsin.

Trump mengingatkan bahwa saingannya dari Partai Demorat tersebut sudah mengaku kalah dan menerbitkan komentar saat debat presiden, dimana saat itu Clinton meminta untuk menerima hasil pemilihan presiden. Waktu itu Clinton menanggapi penolakan Trump untuk menghormati hasil pemungutan suara.

Penghitungan ulang di Wisconsin diprakarsai oleh kandidat presiden dari Partai Hijau Jill Stein. Suara kandidat dari Partai Republik tersebut menang tipis dari pesaingnya Hillary Clinton. Stein juga berupaya untuk melakukan penghitungan kembali di Michigan dan Pennsylvania, dengan menyebut terjadi keanehan statistik.

Stein dilaporkan ingin memastikan para peretas komputer tidak melakukan kecurangan dengan membuat hasil pemungutan suara berpihak kepada Trump. Kekhawatiran bahwa ada campur tangan warga Rusia memang sempat mengemuka sebelum pemungutan suara.

Pemerintah Amerika Serikat menuduh para 'pemain' negara Rusia berada di belakang peretasan atas Komite Nasional Partai Demokrat, namun tuduhan tersebut dibantah oleh pemerintah Moskow.

Hasil di Wisconsin, Michigan, dan Pennsylvania yang akan membalikkan kemenangan Trump dan merebut kursi presiden untuk Clinton, jika diadakan pemungutan suara ulang dinilai para analis sangat tidak mungkin terjadi. Tim kampanye Hillary Clinton mengatakan akan ikut berpartisipasi dalam penghitungan ulang di Wisconsin.

Marc Elias, penasehat kampanye Clinton, mengatakan tidak ada bukti untuk menyimpulkan bahwa pemilihan presiden telah disabotase. Namun ia mengatakan ada kewajiban mereka, terhadap lebih dari 64 juta warga Amerika yang memilih Hillary Clinton berpartisipasi dalam proses ini untuk memastikan bahwa penghitungan suara yang akurat akan dilaporkan.

Hal itu memicu kemarahan Trump. Donald Trump, yang menang tipis di Wisconsin, menyebut langkah ini sebagai sebuah "penipuan". Melalui Twitter, Trump mengatakan keputusan untuk penghitungan ulang 'menyedihkan'.

"Terlalu banyak waktu dan uang yang akan dihabiskan -hasilnya sama!" kata Trump, seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Selasa (29/11/2016).

Sebelumnya, Trump menuduh Jill Stein ingin memenuhi pundi-pundi uangnya dengan dalih meminta sumbangan bagi penghitungan suara ulang.

"Hasil dari pemilu ini harus dihormati dari pada ditentang dan disalahgunakan," seru Trump.

Situs internet Stein mengatakan lebih dari US$ 6 juta sudah terkumpul dari sasaran akhir US$ 7 juta dan disebutkan bahwa dananya sudah cukup untuk penghitungan ulang di Wisconsin, Pennsylvania, dan Michigan.

Batas akhir petisi untuk melakukan penghitungan ulang di Wisconsin adalah Jumat (25/11/2016), sementara Pennsylvania pada Senin (28/11/2016) dan Michigan hari Rabu (30/11/2016). Hingga saat ini negara bagian Michigan belum mengumumkan hasil akhir resmi penghitungan suara.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: