Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KLHK Catat Ada 260 Inovasi dalam Pengelolaan Lingkungan

KLHK Catat Ada 260 Inovasi dalam Pengelolaan Lingkungan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendorong industri untuk terus melakukan inovasi dalam hal pengelolaan lingkungan hidup dan menerapkan prinsip ekonomi hijau.

"Tahun ini tercatat ada 260 inovasi dari 247 perusahaan," kata Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK, Karliansyah, dalam konferensi pers mengenai Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper) di Jakarta, Selasa (6/12/2016).

Sebanyak 260 inovasi tersebut berasal dari perusahaan-perusahaan yang memperoleh peringkat Proper Hijau dan Emas, atau dua peringkat tertinggi dari Proper karena dianggap telah mampu mengelola lingkungan hidup dengan baik,kata Dirjen Karliansyah.

Inovasi tersebut berasal dari upaya efisiensi energi sebanyak 63 inovasi, efisiensi beban pencemaran air sebanyak 16 inovasi, penurunan emisi sebanyak 44 inovasi, 3R ("reuse", "reduce", "recycle") limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) sebanyak 33 inovasi, dan lain-lain.

Hasil inovasi dan peningkatan kinerja pengelolaan lingkungan Proper 2016 secara kuantitatif yaitu efisiensi penggunaan energi 249.808.268 giga Joule, efisiensi air 447.463.288 meter kubik, penurunan emisi 75 juta ton CO2 ekuivalen, penurunan beban air limbah 3.568.536 ton, dan Rp976 miliar dana pemberdayaan masyarakat.

KLHK akan terus mendorong perusahaan untuk mengembangkan inovasi dan mematenkan hasil inovasi tersebut sehingga industri yang berbasis pengetahuan dan kekayaan intelektual berkembang pesat di Indonesia.

Proper sendiri merupakan program tahunan yang bertujuan mendorong ketaatan industri terhadap peraturan lingkungan hidup,kata Karliansyah.

Proper 2016 dilakukan melalui berbagai kegiatan yang diarahkan untuk mendorong perusahaan untuk menaati peraturan perundang-undangan melalui insentif dan disinsentif reputasi, dan mendorong perusahaan yang sudah baik kinerja lingkungannya untuk menerapkan produksi yang lebih ramah.

Tahun 2016, peserta Proper mencapai 1.930 perusahaan dari 111 jenis industri. Tingkat ketaatan Proper tahun ini mencapai 84 persen, atau meningkat 11 persen dari ketaatan peserta Proper tahun lalu.

Peraih peringkat Proper secara berurutan dari yang terbaik adalah Emas sebanyak 12 perusahaan, kemudian peringkat Hijau 172 perusahaan, Biru 1422 perusahaan, Merah 284 perusahaan, Hitam lima perusahaan, 13 perusahaan dalam proses hukum, dan 22 perusahaan tutup atau tidak beroperasi.

Peringkat tertinggi atau Emas diraih oleh perusahaan yang telah secara konsisten melakukan inovasi dalam proses produksi, bisnis yang beretika, dan program pemberdayaan masyarakat.

Pengumuman perusahaan penerima peringkat Proper Hijau dan Emas akan diumumkan pada Rabu (7/12) di Istana Wakil Presiden, Jakarta. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: