Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengembang Akui Sektor Properti Sedang Merangkak Naik

Pengembang Akui Sektor Properti Sedang Merangkak Naik Kredit Foto: Vicky Fadil
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengembang Apartemen Kingland Avenue Tangerang, PT Hong Kong Kingland mengakui bahwa sektor properti jelang akhir tahun ini sudah menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

"Tanda pulih sudah terlihat. Bahkan ada pengamat memprediksi tahun depan pada semester II bisa tumbuh sekitar 20 persen, " kata Marketing Director Kingland Avenue, Bambang Sumargono saat dihubungi di Jakarta, Jumat (9/12/2016).

Bambang bukti lain pemulihan itu adalah terjualnya tower pertama dari apartemen Kingland Avenue Tangerang yakni The Venetian sebesar 70 persen saat peluncuran perdana pada November lalu.

Menurut dia, selain tanda bahwa pasar properti sudah mulai menggeliat lagi, maka ini merupakan tanda bahwa produk tersebut bisa direspon baik oleh pasar.

"Hal ini tidak lepas dari konsep dan kualitas yang diusung serta tentunya harga dan cara bayar yang sangat spektakuler," katanya.

Dia menyebut, pihaknya menawarkan mulai dari harga Rp640 juta dan jika dengan skema promo cicilan hanya Rp5 juta per bulan atau uang muka 35-40 persen dan bisa dicicil selama 48 bulan, serta jaminan tidak bocor selama 10 tahun, maka ini sangat menarik.

"Itu salah satu kunci sukses kami," katanya.

Dia juga menambahkan, target pasar apartemen itu adalah anak muda atau pasangan yang baru menikah.

"Dari 600 unit di tower The Venetian, kini 30 persen unit masih siap ditawarkan," katanya.

Investasi menarik Menyinggung prospek investasi bagi pembeli apartemen tersebut, Bambang mengatakan bahwa kenaikan keuntungan investasi (capital gain) Kingland Avenue sangat menjanjikan.

"Kalau kita lihat harga pasar apartemen yang ideal di Serpong saat ini adalah berkisar di Rp22 jt/m2 sementara kenaikan properti setiap tahun 15-20 persen. Jadi, kalau kita hitung kira-kira harga apartemen di Serpong, idealnya pada pada tahun ke empat berkisar di Rp32-Rp35 juta per meter persegi," katanya.

Kemudian, katanya, jika dibandingkan dengan harga saat ini mulai Rp16 juta per meter persegi, hal itu berarti keuntungan bisa mencapai 100 persen dari harga perdananya.

Penyerahan unit kepada pembeli apartemen ini direncanakan pada 2020 atau empat tahun lagi. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: