Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Beli BBM, Nelayan Biak Mesti Bawa Surat dari Dinas Kelautan

Beli BBM, Nelayan Biak Mesti Bawa Surat dari Dinas Kelautan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Biak -

Pembelian bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar untuk nelayan Kabupaten Biak Numfor, Papua, saat ini dialihkan ke SPBU yang dapat dilakukan dengan melampirkan surat dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat.

"Sesuai informasi pengelola stasiun pengisian bahar bakar nelayan, stoknya kosong sehingga pembelian BBM kebutuhan nelayan ke SPBU setelah mendapatkan rekomendasi pemkab melalui dinas perikananan," ungkap Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Biak Numfor Effendi Igrissa dihubungi di Biak, Selasa.

Ia mengatakan untuk mendapatkan fasilitas membeli BBM subdidi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) maka setiap nelayan jika ingin membeli bahan bakar sebanyak 200 liter harus dilengkapi dengan surat keterangan sebagai nelayan dari DKP.

Sejak stok BBM di SPB nelayan habis, menurut Effendi maka dalam seminggu terakhir pihak DKP sudah mengeluarkan surat rekomendasi kepada para nelayan sehingga menjadi dasar pembelian bahan bakar bersubsidi.

"Jika pasokan sudah normal maka pembelian bahan bakar bersubsidi bagi nelayan dapat dilakukan kembali di SPB nelayan," katanya.

Effendi mengakui pengalihan pembelian BBM ke SPBU umum diharapkan lebih efektif dalam membantu nelayan lokal dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak untuk operasional menangkap ikan di laut Kabupaten Biak Numfor.

Sementara itu, di dua lokasi SPBU di Jalan Sudirman dan Jalan Sisingamangaraja distrik Biak Kota terlihat terjadi antrean pembelian bahan bakar minyak jenis premium dan solar.

Beberapa mobil pribadi, angkutan umum serta mobil operasional pemerintah daerah dan nstansi vertikal juga ikut antre membeli BBM di SPBU Biak.

Hingga pukul 07.30 WIT berbagai pemilik kendaraan motor dan mobil sudah mulai memadati aral SPBU Jalan Sisingamangaraja milik pengusaha M.Tarigan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: