Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Minimnya Pertumbuhan Perbankan Syariah di Tengah Dominasi Masyarakat Muslim

Minimnya Pertumbuhan Perbankan Syariah di Tengah Dominasi Masyarakat Muslim Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Bandung -

Per September 2016 Pangsa pasar industri perbankan syariah hanya mencapai 5,3% terhadap total pasar perbankan nasional. Padahal 85% dari jumlah masyarakat Indonesia adalah muslim. Hal ini menjadikan ironi bagi pertumbuhan industri syariah ditengah dominasi muslim di tanah air.

Salah satu Anggota Dewan Syariah Nasional (DSN) Mohammad Hidayat menuturkan hal tersebut salah satunya disebabkan oleh persoalan nomenklatur, ketidaktepatan dalam penyampaian pesan tentang perbankan syariah dan political will. "Jika digabungkan dengan IKNB Syariah dan pasar modal syariah, pangsa pasarnya mungkin bertambah menjadi 8% hingga 9%," katanya di Bandung, Rabu (21/12).

Lebih lanjut dirinya mengatakan persoalan jumlah aset bank syariah yang masih rendah juga menjadi salah satu kendala bagi tumbuhkembangnya industri syariah. Pasalnya dengan aset yang minim maka kebutuhan akan ekspansi baik itu secara sebaran pembiayaan maupun penambahan kantor cabang juga akan berlangsung secara minim. Perolehan Dana Pihak Ketiga merupakan kunci bagi pertumbuhan perbankan syariah untuk lebih baik lagi.

Sebagai catatan, hingga saat ini, hanya Bank Syariah Mandiri yang memiliki status sebagai Bank BUKU 3 atau bank yang memiliki modal inti sebesar Rp5 triliun hingga Rp30 triliun. Sedangkan perbankan syariah lainnya, harus puas dengan menyandang status sebagai Bank BUKU 2 dan 1.

Hal lain yang juga menyebabkan penetrasi pasar perbankan syariah rendah adalah terkait dengan profesionalisne bankir syariah. "Tidak sedikit yang kami amati, bankir-bankir perbankan syariah berada di level 3 dan 4, sedangkan bankir yang berada di level 1 dan 2 berada di induk usahanya yang bergerak dibidang perbankan konvensional," tambahnya.

Terakhir, faktor kesadaran masyarakat juga ikut menjadi pemicu stagnannya pertumbuhan perbankan syariah. Pasalnya lanjut Hidayat, porsi rational market atau pasar konvensional di Indonesia angkanya mencapai 75%, dna 25% sisanya adalah loyalis market, padahal mayoritas penduduk di tanah air adalah muslim.

"Loyalis market potensinya sangat besar, mereka masih menempatkan dananya di bank konvensional tetapi tidak mau mengambil bunganya, sebagian juga masih ada yang menyimpan dananya dirumah," tutup Hidayat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: