Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri PUPR: Kita Sudah Mulai Mobilisasi Alat untuk Perbaikan Jembatan

Menteri PUPR: Kita Sudah Mulai Mobilisasi Alat untuk Perbaikan Jembatan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan telah menerima hasil evaluasi yang dilakukan oleh PT Jasa Marga sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dilaporkan kepada Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) pada hari Kamis (22/12/2016).

Hasil evaluasi itu menyatakan bahwa telah terjadi pergeseran (deformasi) pada pilar kedua (P2) jembatan Cisomang yang sudah melebihi batas izin yang diisyaratkan, namun demikian vibrasi jembatan masih dalam ambang batas aman.

"Jadi jembatan tadi malam hasil kajian dari komisi keamanan jembatan panjang dan terowongan memang ada displacement 57 cm tapi masih ada fleksibiliti yang cukup aman," ujar Basuki saat ditemui di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (23/12/2016).

Oleh sebab itu, pihaknya bakal menerapkan pembatasan beban lalu lintas di Jembatan Cisomang pada Jalan Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) tepatnya di KM 100+70. Dengan adanya pembatasan ini maka Jembatan Cisomang hanya bisa dilalui oleh kendaraan Golongan I.

"Mulai hari ini kita larang truk lewat disitu. Kalau mobil kecil masih bisa lewat," cetusnya.

Selain itu, pihaknya juga telah meminta Jasamarga sebagai operator untuk mengamati displacement jembatan tersebut per jam atau harian. "Apalagi khususnya liburan panjang ini padti banyak kemacetan disana. Jadi diamati terus," paparnya.

Kemudian, pihaknya juga mulai melakukan mobilisasi alat berat seperti bore pile untuk memperbaiki dan menghentikan pergerakan tanah. "Kita sudah mulai mobilisasi Bore pile Dan untuk perbaikan. Sambil diamati sambil dilakukan perbaikan. Pak dirjen Binamarga sudah buat rencana kerja untuk mulai mobilisasi peralatan untuk perbaikan seperti bore pile dan sebagainya," jelas Basuki.

Lebih jauh, dia menambahkan, "Satu pasti menghentikan pergerakan tanah. Sepetti dulu yang pernah terjafi pergerakan tanah ini km 100 jadi ke arah bandung, dulu sekitar 97-98 km. Ada pergerakkan tanah, ini pertama kali perbaikannya kita menghentikan pergerakkan tanah."

Kendati begitu, dia belum bisa memastikan berapa biaya dan kapan perbaikan ini akan selesai. Pasalnya dirinya baru menerima laporan tersebut tadi malam. "Saya belum dapat laporan. Tapi dengan komisi ini saya punya instrumen untuk menindaklanjuti dan memperbaiki jembatan," tutupnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: